REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyampaikan hasil penyelidikan mengenai tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatra Utara dalam kurun waktu 1,5 bulan. Laporan itu memakan waktu cukup lama karena mengalami kesulitan investigasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari pertemuan para pemangku kepentingan dengan seluruh keluarga korban KM Sinar Bangun, Ahad (2/7), didapatkan fakta-fakta. Di antaranya KNKT melakukan penyelidikan dan analisa tenggelamnya KM Sinar Bangun penyebab-penyebab terjadinya kapal tenggelam untuk menghindari terjadinya kejadian yang sama.
Kemudian KNKT mengikuti operasi pencarian kapal tenggelam KM Sinar Bangun. Ia menambahkan, pengalaman KNKT selama ini melakukan penyelidikan kapal/pesawat tenggelam pada kedalaman sekitar 200 meter.
"Sedangkan Danau Toba memiliki kedalaman lebih diatas 450 meter sehingga mengalami kesulitan untuk melakukan investigasi, dibutuhkan peralatan khusus yang membutuhkan waktu merakit alat yang dibutuhkan untuk kondisi Danau Toba membutuhkan waktu perakitan 4 pekan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (2/7).
Baca juga: Santunan Korban KM Sinar Bangun Menunggu Verifikasi Bupati
Kini, kata dia, KNKT belum mengetahui situasi kapal untuk menentukan langkah-langkah lanjut dan peralatan yang akan digunakan. "Dari hasil penyelidikan, KNKT akan menyampaikan hasil investigasi penyebab tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun dalam tempo waktu 1,5 bulan yang akan datang," ujarnya.
Sementara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah berkoordinasi dengan PT Jasa Raharja (Persero) terkait pemberian dana bantuan korban kecelakaan KM Sinar Bangun. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan pemberian dana bantuan tersebut akan dipercepat.
Budi mengatakan hal tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. “Dia (Budi Karya) mengatakan jika pemberian dana bantuan akan dipercepat,” kata Budi di parapat, Sumatra Utara, Ahad (1/7).
Baca juga: Presiden Kiribati Berbelasungkawa Atas Tragedi Danau Toba
Dengan adanya koordinasi dengan Jasa Raharja, Budi memastikan pendataan sudah dilakukan. Setelah pendataan dilakukan, dia mengatakan Jasa raharja juga sudah melakukan klarifikasi jumlah korban.
Terkait penerimaan dana santunan, Budi menegaskan Kemenhub akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara untuk mengeluarkan surat keterangan. “Sehingga dana bantuan akan diterima dengan tepat sasaran,” ujar Budi.
Baca juga: Polda Sumut Tegaskan Terus Cari Korban KM Sinar Bangun