Jumat 29 Jun 2018 11:12 WIB

Truk Barang Dilarang Lewati Jalinbar Lampung

Pemerintah segera membangun jembatan permanen secepatnya

Rep: mursalin yasland/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah truk barang masih melintasi ruas jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) pada Jumat (8/6). Hal itu tetap terjadi meski telah dikeluarkan imbauan pada truk barang untuk tidak melintas jelang puncak arus mudik.
Foto: Republika/Ahmad Fikri Noor
Sejumlah truk barang masih melintasi ruas jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) pada Jumat (8/6). Hal itu tetap terjadi meski telah dikeluarkan imbauan pada truk barang untuk tidak melintas jelang puncak arus mudik.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Sejak terputusnya jalan lintas barat (Jalinbar) ruas Bandar Lampung – Krui, beberapa waktu lalu, sejumlah truk barang dilarang melintas di jalur tersebut. Selama ini, sejak jembatan ambruk, jalur tersebut sering dilalui kendaraan truk barang melalui bawah jembatan saat air laut surut.

Keterangan yang diperoleh Republika.co.id dari warga di Desa Mandiri Sejati, Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (29/6), sejumlah truk barang masih membandel melintas di bawah jembatan darurat (bailey), saat air laut surut. Jalur tersebut sempat terjadi kemacetan panjang, tatkala truk barang melintas dan terperosok di jalur bawah.

“Masih banyak truk barang yang melintas di jalan lintas barat. Ada yang terperosok, karena tanahnya masih lembut walaupun air laut sudah surut,” kata Iwan, warga Desa Mandiri Sejati, Jumat (29/6).

Menurut dia, meski adapenjagaan di jalur tersebut, para sopir truk yang melintas di jalur Krui – Bandar Lampung tersebut, tetap menekad menerobos jalan di bawah jembatan bailey. Dampaknya, truk banyak yang teperosok karena tanahnya masih lembut, walaupun air laut sudah surut.

Sedangkan jembatan darurat atau bailey yang telah disediakan hanya diperuntukkan untuk kendaraan roda dua, dan mobil kecil. Petugas yang berjaga tetap memerhatikan jembatan bailey agar tidak dilalui kendaraan truk barang seperti sebelumnya yang menyebabkan jembatan bailey ambruk lagi.

Saat hujan air laut pasang, arus kendaraan sempat macet, karena sejumlah truk barang tidak dapat melintas di bawah jembatan bailey. Untuk mengantisipasi kemacetan, Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana menginstruksikan agar truk barang dilarang melintas di jalinbar, dan dialihkan ke jalan lintas tengah (jalinteng).

Kanit Lantas Polsek Pesisir Tengah Ipda Muhammad Affandi menyatakan petugas selalu berjaga di jalinbar untuk memastikan jalur tersebut tidak dilintasi truk barang yang akan menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. “Petugas tetap berjaga, dan kondisi jalinbar masih lancar,” katanya.

Jalinbar tersebut menjadi sarana vital arus lalu lintas Lampung dan Bengkulu. Jalur tersebut dikenal sangat pendek dilalui bila dibandingkan harus melintas di jalinteng. Namun, karena jembatan yang ambruk dua tahun lalu, di Desa Mandiri Sejati, Krui, Pesisir Barat tersebut, menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

Para sopir angkutan umum termasuk truk berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen secepatnya, karena jalinbar merupakan jalan negara. Sudah dua tahun ini, belum ada tanda-tanda jembatan permanen dibangun. Saat ini, jembatan darurat atau bailey sudah dua kali dibangun, namun hanya bisa dilalui kendarang kecil.

“Seharusnya pemerintah pusat segera bangun jembatan permanen, karena ini jalan negara, dan yang kendaraan yangmelintas juga dari berbagai provinsi di Sumatra,” kata Andri, supir truk barang dari Krui. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement