Jumat 29 Jun 2018 19:47 WIB

'Selisih Empat Persen Quick Count KPU, Sudah Sulit Terkejar'

Quick count menggunakan data dari TPS, sedangkan real count menggunakan formulir C1.

Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kamil (kiri)-Uu Ruzhanul Ulum (kanan) menyampaikan visi dan misinya pada Debat Publik Putaran Kedua Pillgub Jabar 2018 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/5).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kamil (kiri)-Uu Ruzhanul Ulum (kanan) menyampaikan visi dan misinya pada Debat Publik Putaran Kedua Pillgub Jabar 2018 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Selisih suara antara paslon gubernur dan wagub Jawa Barat (Jabar) nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (RIindu), dengan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) versi KPUD Jabar adalah empat persen dengan suara masuk 91,27 persen. Dengan selisih angka tersebut maka sulit untuk digugat.

Syarat gugatan ke Mahkamah Konstitusi adalah 0,5 ke bawah dari total suara sah.  “Selisih empat persen itu menurut saya sulit terkejar oleh paslon lain. Posisi Rindu sudah aman. Dengan jumlah suara masuk di atas 91 persen maka pemenang pilgub Jabar 2018 sudah bisa disimpulkan,” kata Yogi Suprayogi Sugandi, pengamat kebijakan publik Universitas Padjadjaran, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (29/6). 

Hasil quick count KPUD Jabar hingga Jumat (29/6) siang menempatkan paslon Rindu berada di posisi pertama dengan perolehan suara 33,21 persen, diikuti Asyik 28,33 persen, 2D (Deddy-Dedi) 25,92 persen, dan Hasanah 12,5 persen. “Jumlah suara quick count yang masuk hingga siang ini sudah sampai 91,27 persen. Jadi, sulit terkejar. Meski demikian, sebaiknya kita tetap menunggu hasil penghitungan real count KPU yang hingga kini masih berlangsung,” kata Yogi.   

Dia menjelaskan, quick count menggunakan data dari TPS, sedangkan real count  menggunakan formulir C1 atau manual, mungkin sekarang baru tahap kecamatan untuk penghitungan C1. Meski kemudian ada perbedaan antara quick count dan real count, menurut Yogi tidak akan jauh.

Sebab, quick count menjadi dasar untuk memprediksi hasil penghitungan suara secara cepat. Sejauh ini hasil quick count dari beberapa lembaga survei kredibel tidak berbeda jauh dengan KPUD. Kalau itu terjadi maka dispute muncul mirip dengan proses penghitungan suara yang dilakukan oleh lembaga survei pada saat pilpres 2014, Jokowi dan Prabowo. 

“JIka terjadi perbedaan maka netralitas lembaga survei itu patut dipertanyakan,  kredibilitasnya bagaimana dan metodologinya seperti apa. Kalau mau fair-fair-an buka metodologinya,” ujarnya.

Yogi mengingatkan kepada seluruh paslon dan simpatisannya untuk menunggu hasil keputusan real count KPU. Meski Rindu perolehan suaranya sudah di posisi pertama saat ini, tim dan simpatisannya tidak perlu terlalut dalam euforia kemenangan. Selain itu, tim juga juga harus mengumpulkan kembali dan mengawal C1 di daerah. 

Terkait menang dan kalah dalam perhelatan demokrasi, Yogi menyarakan kepada seluruh peserta pilgub Jabar, timses, dan simpatisannya agar sama-sama menjaga kondusivitas yang sudah terbangun mulai dari masa penetapan paslon, kampanye, hingga proses penghitungan suara di KPUD. “Ini adalah sebuah pesta, semua harus bergembira, akan ada yang menang dan kalah. Apa pun hasilnya, mari kita bangun Jabar bersama-sama,” ujarnya. 

Jika kemarin Kang Emil didatangi dan diberi ucapan selamat oleh para senior peserta pilgub Jabar, menurut Yogi, alangkah lebih baik Kang Emil duluan sowan ke paslon lain  sebagai tanda silahturahim dari junior ke senior.   

“Jika ini dilakukan, ini menjadi budaya baru sekaligus juga mengedukasi masyarakat mengenai cara-cara berpolitik yang santun. Sekalian juga membalas kunjungan para senior yang sudah meramaikan pesta demokrasi Jabar supaya tidak ada lagi friksi. Saya yakin Kang Emil mau, karena beliau politiknya politik santun,” ucap Yogi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement