REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI- Satuan Petugas (Satgas) Program Citarum Harum yang digulirkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus bekerja menata sungai Citarum dan membersihkannya dari sampah dan limbah pabrik. Sejak dimulai Januari 2018, kondisi Citarum dianggap sudah mulai membaik.
Buktinya, sampah yang beredar langsung di Sungai Citarum sudah mulai bisa dikendalikan dan berkurang. Keberadaan para anggota TNI yang tinggal di bantaran sungai Citarum terus menyosialisasikan agar masyarakat tidak membuang sampah langsung ke Sungai.
Beberapa waktu lalu, Kodam III Siliwangi menyelenggarakan mancing mania di wilayah Katapang, Kabupaten Bandung. Ribuan masyarakat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Tujuannya, kegiatan itu dilaksanakan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar peduli terhadap lingkungan khususnya Sungai Citarum.
Meski begitu, sampah-sampah yang berada di masyarakat seringkali masih menumpuk. Hal itu disebabkan keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) di lingkungan warga yang minim. Sehingga sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya.
Tidak hanya itu, puluhan pabrik di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi berhasil diketahui membuang limbah secara langsung ke anak-anak sungai yang bermuara ke Citarum. Kondisinya berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu.
Komandan Sektor 21, Satgas Citarum Harum, Kolonel Infanteri Yusep Sudrajat mengungkapkan keberadaan satgas yang memantau pabrik-pabrik yang diduga melakukan pencemaran lingkungan berjalan sangat efektif. Sebab, setelah diketahui membuang limbah, pabrik segera memperbaiki Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
"Untuk yang satgas lakukan sangat efektif, terbukti para oemilik pabrik sekarang banyak yang memperbaiki pengelolaan IPALnya," ujarnya, Jumat (29/6).
Selama bertugas sebagai Komandan Sektor 21, dirinya menyoroti peran pemerintah daerah khususnya Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi yang belum terlihat aktivitasnya mendukung program Citarum Harum.
"Untuk pemda sendiri, baik Kabupaten Bandung maupun Kota Cimahi belum terlihat aktifitasnya untuk program Citarum Harum. Lebih jelasnya silahkan tanya langsung ke bapak Bupati dan Wali Kota," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengaku dilema dalam mengatasi permasalahan pabrik-pabrik yang diduga membuang limbah secara langsung ke sungai dan melakukan pencemaran lingkungan.
Sebab, apabila dirinya bertindak tegas agar pabrik membenahi terlebih dahulu IPALnya dan menutup sementara waktu operasi pabrik. Maka yang menjadi korban adalah para karyawan yang tidak bisa bekerja.