REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan badan cuaca Amerika Serikat (NOAA) untuk menghasilkan prediksi iklim setahun ke depan yang lebih cepat dan akurat.
"Kerja sama ini untuk meningkatkan daya analitik dan analisis numerik menyusun algoritma berbasis data. Jadi dari kerja sama ini diharapkan ada peningkatan kualitas data yang lebih cepat dan akurat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis (26/6).
Dia mengatakan, sebenarnya BMKG sudah mampu menghasilkan prediksi iklim untuk enam bulan dan prediksi tersebut sudah dimanfaatkan oleh Bappenas untuk perencanaan pembangunan maupun petani dan nelayan untuk musim tanam.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan kerja sama tersebut juga adanya peningkatan peralatan serta observasi di Samudera Hindia.
"Sebelumnya kita hanya berbasis satelit dan radar yang ada di Indonesia saja tapi dengan kerja sama ini ada data dari Samudera Hindia yang lebih akurat dan global juga ditingkatkan dengan big data serta kecerdasan buatan," tambah dia.
Diharapkan dengan kerja sama tersebut dihasilkan data yang lebih akurat untuk setahun ke depan. Kerja sama BMKG dengan NOAA sudah dimulai sejak 2006 untuk observasi di Samudera Hindia dan workshop pelatihan untuk peningkatan SDM BMKG.
Untuk 2018 juga diselenggarakan 13th Annual Indonesia-US Ocean And Climate Observation, Analysis And Applications Partnership Workshop.