REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Orang tua menjadi faktor terpenting dalam rehabilitasi penyandang disabilitas intelektual. Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini Temanggung, Murhardjani.
"Peran orang tua dibutuhkan selama proses rehabilitasi dan pascarehabilitasi agar mengoptimalkan hasil rehabilitasi selama pendidikan," katanya di hadapan ratusan orang tua penerima manfaat di BBRSBG Kartini Temanggung, Kamis (28/6).
Ia menambahkan BBRSBG akan membekali penerima manfaat dengan pembiasaan, kemampuan, dan keterampilan tertentu. Selanjutnya orang tua yang akan menentukan apakah kemampuan dan keterampilan mereka akan berkembang atau malah terlupakan.
Ia menuturkan peran orang tua juga dibutuhkan untuk memberikan semangat bagi penerima manfaat selama proses rehabilitasi.
Motivasi yang diberikan orang tua sangat berpengaruh terhadap semangat penerima manfaat dalam menerima pelatihan, keterampilan, dan kemampuan lainnya.
"Kami punya enam anak negara, mereka dibiayai negara karena orang tuanya tidak diketahui. Untuk memberi semangat kepada mereka, kami sering telepon sesama karyawan, mereka berpura-pura menjadi ibu atau bapaknya. Intinya, selama proses rehabilitasi mereka membutuhkan semangat dari orang-orang dekat, apalagi orang tua," jelasnya.
Seorang wali penerima manfaat Roy Hartono menyampaikan merasa bersyukur dapat menyertakan anaknya dalam rehabilitasi di BBRSBG Kartini Temanggung.
Menurut dia selama enam bulan setelah menjalani proses rehabilitasi, anaknya mengalami perubahan positif dan mempunyai keterampilan kerajinan tangan. "Libur puasa kemarin anak saya pulang membawa keset hasil karyanya sendiri," kata dia.