Kamis 28 Jun 2018 17:15 WIB

Tak Hanya Monyet, Piton Liar Juga Berkeliaran di PML Bekasi

Warga takut menjadi korban ular piton seperti di Sulawesi.

Rep: Fergi nadira/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
ilustrasi ular piton
Foto: Antarafoto
ilustrasi ular piton

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Warga perumahan Pondok Mitra Lestari (PML) RW 13 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, digegerkan lagi dengan masuknya secara tiba-tiba ular berjenis sanca atau dengan nama lain ular piton. Ular sepanjang empat meter tersebut ditemukan petugas keamanan PML, Dayat, pada Selasa (26/6) malam. 

Piton itu tidak melakukan perlawanan seperti monyet liar yang meresahkan masyarakat dan melukai petugas keamanan setempat" href="https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/06/25/pavier377-monyet-yang-lukai-warga-bekasi-berjenis-alpha-dan-ganas" target="_blank" rel="noopener">sebelumnya di PML monyet liar yang meresahkan masyarakat dan melukai petugas keamanan setempat. Sehari setelah monyet liar berjenis Alpha diamankan pihak Jakarta Animal Aid Network (JAAN), muncul kembali ular liar yang berasal dari rawa dekat PML.

"Sehari setelah evakuasi monyet, petugas keamanan kami menemukan ular di jalan bulevar PML, dia muncul dari samping PML ada sebuah rawa," kata Sekretaris RW 13 PML Andi Firdaus di Bekasi, Kamis (27/6).

Andi mengatakan, PML sebelum dibangun menjadi perumahan berpenghuni 1.200 orang itu merupakan rawa-rawa belantara. Ular tersebut diprediksi berasal dari luapan kali yang mengalir melalui rawa di samping perumahan itu.

"Biasanya kalau usai hujan. Ular itu ditangkep, keluar dengan sendirinya. Sebab, waktu itu tinggi muka air (TMA) kali Bekasi sempet naik, di atas 400 cm. Kami di sini siaga 3. TMA naik, di samping PML kek ada semacam danau kecil, ada luapan air kali itu ke sana," ujarnya.

Andi mengira sebab TMA naik, ular tersebut naik ke darat. Meskipun begitu, ular sanca bercorak batik itu tidak terlalu meresahkan warga. Namun, karena beberapa pekan terakhir viral dengan ditemukannya jenazah di dalam perut ular piton di Sulawesi, warga menjadi khawatir.

"Jadi, ngeri, sampai saat ini masih di dalam karung yang dikandangin. Nanti kami akan hubungin instansi terkait untuk dievakuasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement