REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) mengklaim menang 60 persen dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 di kabupaten/kota. Kemenangan tersebut didapatkan dari banyaknya kader PDIP yang menang baik sebagai kepala daerah maupun wakil kepala daerah.
"Dari kader yang terpilih di 91 daerah yang menang, kader yang menjadi kepala daerah 33 orang dan wakil kepala 38 orang," kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Kamis (27/6).
Hasto menjelaskan PDIP berpartisipasi di 152 daerah dari total 154 kabupaten kota yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2018. Dari 152 yang diikuti, kader PDIP menang di 91 daerah dan kalah di 59 daerah.
“Kemenangan PDI Perjuangan berada di tingkat kabupaten kota, yang menggembirakan jumlah kader Partai yang terpilih semakin banyak," ujar Hasto.
Baca juga: SBY Klaim Demokrat Lampaui Target dalam Pilkada 2018
Hasto juga menuturkan, bahwa tolok ukur yang paling riil dalam pilkada adalah ditentukan oleh jumlah kader yang berhasil menjabat sebagai kepala dan wakil kepala daerah. Oleh karena itu pihaknya mengklaim bahwa PDIP menang 60 persen di Pilkada kabupaten kota 2018.
Selama penyelenggaraan pilkada ini sambung Hasto, PDIP tetap memegang teguh komitmen politik berkeadaban. Dia mengaku selalu ingat dengan pesan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bawa menang kalahnya pilkada bukanlah sebuah kiamat bagi Demokrasi.
“Kami selalu ingat pesan Ibu Megawati bahwa menang dan kalah hanya lima tahun. Kalah kita perbaiki diri dan menang jangan korupsi sehingga keadaban jangan dikorbankan karena Demokrasi harus menjadi ukuran peradaban politik Indonesia," kata Hasto.
Baca juga: Airlangga Klaim Ada 9 Paslon Diusung Golkar Menangi Pilkada
Selain kemenangan di tingkat kabupaten/kota kata Hasto, di tingkat provinsi, PDIP juga menang di tingkat Provinsi. Yakni di Bali, Jateng, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Sulsel.
“Untuk pertama kalinya Bali dipimpin kader Partai, dari enam provinsi ini terdapat empat kader partai yang menjadi gubernur dan tiga kader jadi wakil gubernur," ungkapnya.
Semua kader partai PDIP yang mengikuti pilkada 2018, tambah Hasto, sebelumnya telah lulus dari sekolah kepala daerah. Sekolah kepala daerah ini merupakan syarat wajib yang harus diikuti calon.
"Ini sebagai tanggung jawab partai di dalam menyiapkan pemimpin," kata Hasto.
Baca juga: Pilkada 2018 Hasil Quick Count" href="https://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/18/06/27/pazkdg282-daftar-pemenang-pilkada-2018-hasil-quick-count" target="_blank" rel="noopener">Daftar Pemenang Pilkada 2018 Hasil Quick Count
Setelah pilkada ini, tambahnya, jumlah kader yang menjadi kepala dan wakil kepala daerah PDIP telah meningkat secara signifikan dari 214 pada lima tahun sebelumnya, menjadi 345 orang. Prestasi dan kinerja para kader ini yang kemudian akan menjadi wajah partai untuk memenangkan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2019.
"Pileg dan pilpres di depan mata, di situlah konsentrasi utama kami saat ini," kata Hasto.
Untuk diketahui, klaim kemenangan PDIP ini masih berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat dari sejumlah lembaga survei. Sementara, penghitungan resmi (real count) dari KPU masih diproses. Rencananya, KPU akan mengumumkan hasil real count pilkada pada 7-9 Juli mendatang.