REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah partai politik (parpol) pengusung meyakini, perolehan suara pasangan cagub-cawagub Sudirman Said-Ida Fauziyah masih di atas hasil penghitungan cepat yang sejauh ini telah dirilis oleh sejumlah lembaga survei. Karena itu, tim koalisi partai politik pengusung dan tim pemenangan pasangan cagub-cawagub nomor urut 2 ini masih mendukung penuh ikhtiar para sukarelawan dan saksi hingga proses pilgub Jawa Tengah ini bisa dikatakan paripurna.
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori mengatakan, hasil penghitungan cepat menempatkan pasangan cagub-cawagub Ganjar Pranowo-Taj Yasin unggul. Namun, saat ini semangat para saksi dan sukarelawan masih bekerja. Mereka menemukan bebebapa kejanggalan di lapangan.
"Semangat ini harus terus dijaga dan tidak mungkin dipupus begitu saja hanya dengan hasil quick count," ungkapnya, saat mendampingi pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah memberikan keterangan pers, Rabu (27/6) malam.
Partai politik pengusung Sudirman Said-Ida Fauziyah, lanjut Yusuf Chudlori, tidak kaget dengan hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin tersebut. Namun, partai pengusung, sukarelawan, serta para saksi yang bekerja dan bersama dengan masyarakat melihat hal yang jauh berbeda di lapangan. "Bahkan, hasilnya bisa lebih dari apa yang disampaikan dalam penghitungan cepat tersebut," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Tengah Abdul Wachid mengatakan, hasil hitung cepat di DPD Partai Gerindra saat ini belum rampung. Sehingga, ia belum dapat mengonfirmasi berapa perolehan suara versi hitung cepat partainya tersebut. Namun, pada saat total suara yang masuk mencapai persentase 30 persen, perbedaan angkanya tidak terlalu jauh. "Sekitar sembilan persen saja," katanya.
Sudirman Said menambahkan, quick count merupakan alat bantu prediksi dan rekam sementara. Ia pun juga mengaku tidak terlalu kaget dengan hasil tersebut. Apalagi hasil survei selama ini juga demikian, bahkan ketimpangannya masih cukup jauh.
"Sejak lama hasil survei memang begitu (mengunggulkan Ganjar Pranowo), makanya kita hormati saja dan kami masih bekerja di partai koalisi sampai hari ini," katanya.
Ia juga mengkritik betapa hebatnya lembaga survei tersebut membuat prediksi, kendati hasilnya jauh berbeda dengan hasil pemungutan suara hari ini. "Lembaga survei itu memang menjadi bagian dari pilar demokrasi, tapi hendaknya juga tetap menjaga kredibilitas," katanya menegaskan.
Makanya, tim advokasi masih terus menghimpun beberapa temuan di lapangan pada saat pemungutan suara pilgub Jawa Tengah ini. "Misal, di Boyolali ada TPS yang suara saya sama sekali nol. Seribu advokat tentu akan bekerja. Kami semua pejuang, tak mungkin surut dari medan juang bagi perbaikan Jawa Tengah," ujarnya menegaskan.