REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan hari libur Pilkada pada Rabu (27/6) tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat hunian kamar hotel di Yogyakarta. "Biasa saja, tidak ada pengaruh signifikan terhadap okupansi (tingkat hunian kamar hotel)," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Rabu (27/6).
Menurut Istijab, okupansi atau tingkat hunian hotel baik berbintang maupun nonbintang rata-rata masih sama mencapai 40 persen. Okupansi itu menurun dibandingkan masa high season saat Lebaran yang mampu mencapai 100 persen. Meski demikian meyakini selama beberapa bulan ke depan okupansi akan kembali terdongkrak oleh program "Meeting, Incentive, Converence, and Exhibition" (MICE) dari pemerintah maupun swasta.
"Selama ini kegiatan MICE dari kalangan pemerintah daerah hingga kementerian menjadi andalan perhotelan di DIY untuk mendongkrak okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel," kata dia.
Public Relations Hotel Tentrem Yogyakarta, Venta Pramusanti mengatakan libur Pilkada tidak memiliki dampak signifikan untuk mendongkrak okupansi pascalibur Lebaran di Hotel Tentrem. Saat libur Lebaran usai hingga kini, menurut Venta, okupansi hotel Tentrem menurun menjadi 45 hingga 60 persen setelah sempat mencapai 96 persen.
"Tidak ada pengaruh signifikan terhadap okupansi apalagi liburnya (Pilkada) cuma satu hari. Pemberitahuannya juga mendadak," kata dia.