REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kuala Lumpur Malaysia ikut pulang kampung saat pilkada untuk menyoblos di daerah masing-masing. "Saya ikut mencoblos untuk Pilgub Sumsel dan Pemilihan Wali Kota Palembang," ujar mahasiswa S3 Universitas Malaya, Erlinda Fitriawati ketika dihubungi, Rabu (27/6).
Dia ikut mencoblos di TPS 32 Daerah Ilir Barat, Kecamatan Demang Lebar Daun yang berada di belakang Kantor Gubernur Sumsel. Bendahara Partai Perindo Kuala Lumpur, Parlaungan juga pulang ke Medan untuk ikut mencoblos di TPS 2 Medan Senai. "Senang sekali ikut Pilkda Sumut. Saya memilih bukan karena partai tapi figur sang kandidat. Dan kebetulan partai juga mendukung penuh kandidat tersebut," katanya.
Ketua Partai Gerindra Malaysia Darsil Abdul Muis pulang untuk memantau kecurangan dan bergabung dengan tim pemenangan salah satu kepala daerah di Medan, Sumut. Hal yang sama dilakukan oleh Dimas Purnomo yang menyempatkan pulang kampung bersama keluarganya dan mencoblos di TPS 058 Kelurahan Mojosongo, Kota Solo.
"Saya memilih untuk Pilgub Jatim saja di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Kebetulan mendukung calon nomer dua dari PKS," kata Masyhur Sugianto yang bertahun-tahun tinggal di Kuala Lumpur.
Aktifis Aisyiyah Malaysia, Idariyani Akhyar ikut mencoblos di Gredek, Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik. "Saya ikut memilih Gubernur Jawa Timur. Alhamdulillah pengurus KTP saya cepat. Seminggu jadi," katanya.
Pengurus KAHMI Malaysia yang juga guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Armando Harahap menyesal tidak ikut memilih. "Sangat menyesal tidak bisa mencoblos saat pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur di Sumatera Utara. Pada saat yang sama, dilaksanakan juga Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Deli Serdang," katanya.
Dia berharap agar seluruh masyarakat menunaikan hak pilihnya secara cerdas. Selain itu juga tidak terpengaruh dengan kampanye hitan dan politik uang.