REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 171 daerah di Indonesia melaksanakan Pilkada serentak pada Rabu (27/6). Untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas, Presiden Joko Widodo berpesan agar Pilkada kali ini di laksanakan dengan penuh kegembiraan, tanpa persengkataan.
Imbauan Presiden tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto saat meninjau pelaksanaan Pilkada di TPS 7 Kel. Babakan Bogor Tengah.
"Presiden berkali-kali menyampaikan, ini bukan tahun politik yang penuh dengan persaingan, persengketaan, tapi ini merupakan pesta demokrasi yang dilaksanakan dengan penuh kegembiraan. Gembira karena apa? Karena rakyat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memilih para pemimpinnya di daerah," kata Wiranto di Kota Bogor, Rabu (27/6).
(Baca: Wiranto Pastikan Pilkada Serentak Berjalan Kondusif)
Jika Pilkada dilaksanakan dengan gembira, kata Wiranto, maka dipastikan pelaksanaan Pilkada pun bisa damai tanpa hiruk pikuk. Terlebih, Presiden sangat mengharapkan agar pelaksanaan Pilkada kali ini tetap aman, terkendali dan tertib.
Selain itu, kata Wiranto, selama ini Presiden juga terus-menerus mengingatkan agar penyelenggara Pilkada tetap netral. Presiden menekankan kepada Kepolisian, TNI, ASN, termasuk BIN untuk selalu bersikap netral.
"Lalu kalau satu, dua, ada yang nyimpang pasti kita tindak, kita beri sanksi. Tapi ya itu bukan bagian dari perintah atau rekayasa yang terencana. Bukan," tegas Wiranto.
Hari ini, Rabu (27/6) Wiranto memantau langsung pelaksanaan Pilkada di dua TPS di Kota Bogor. Pertama, pelaksanaan Pilkada di TPS 5 Kel. Tegal Gundil Bogor Utara dan kedua, memantau pelaksanaan Pilkada di TPS 7 Kel. Babakan Bogor Tengah.
Dia mengaku, tidak ada alasan khusus mengapa Kota Bogor yang dipilih untuk dipantau. Hanya saja, dia memperhitungkan lokasi Kota Bogor yang dekat dengan Jakarta. Mengingat, usai memantau pelaksanaan Pilkada di Kota Bogor dia akan melanjutkan pemantauan Pilkada Serentak 2018 di Pusdalsis Mabes Polri.
"Tidak ada alasan apa-apa, bukan karena Kota Bogor rawan juga. Hanya biar dekat ke Jakarta," ungkap dia.