Rabu 27 Jun 2018 10:48 WIB

Tjahjo Kumolo Temukan Data Pemilih Ganda Atas Namanya

Tjahjo ikut meninjau pilkada karena menemukan sejumlah data ganda.

Rep: Dian Erika N/ Red: Indira Rezkisari
Mendagri Tjahjo Kumolo, bersama Ketua Bawaslu, Abhan, saat melakukan pemantauan pemungutan suara Pilkada Serentak 2018 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/6). Tjahjo mengungkapkan data pemilih atas nama dirinya tercatat ganda di Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Foto: Republika/Dian Erika
Mendagri Tjahjo Kumolo, bersama Ketua Bawaslu, Abhan, saat melakukan pemantauan pemungutan suara Pilkada Serentak 2018 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/6). Tjahjo mengungkapkan data pemilih atas nama dirinya tercatat ganda di Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan adanya data pemilih ganda atas nama dirinya. Tjahjo yang sudah resmi memiliki KTP-el DKI Jakarta ini pada Rabu (27/6) masih tercatat di DPT Pilkada Jawa Tengah (Jateng).

Hal tersebut dituturkan Tjahjo pada saat pemantauan pelaksanaan pilkada serentak 2018 di Semarang, Jawa Tengah. Menurut dia, salah satu alasan pemantauan langsung di Jateng ini karena adanya data ganda.

Tjahjo mengatakan, saat ini namanya masih terdaftar memiliki hak suara di TPS 010, Kelurahan Mlatiharjo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jateng. Padahal, dia sudah resmi menjadi warga DKI Jakarta.

"Begini ternyata, saya yang dua tahun pindah kependudukan KTP di Jakarta, tetapi di sini masih terdaftar. Saya mau ke TPS, mau lapor, saya tidak menggunakan hak pilih saya," kata Tjahjo kepada wartawan di Sendangmulyo, Semarang, Rabu.

Menurut Tjahjo, tidak hanya dia yang tercatat sudah ber-KTP Jakarta. Beberapa anggota keluarganya juga sudah ber-KTP Jakarta. "Pilkada kemarin saya mencoblos di Jakarta, bukan di sini," katanya menambahkan.

Terkait kemungkinan adanya kesalahan dari petugas KPU saat melakukan coklit, Tjahjo enggan berkomentar. "Wah, tidak tahu (soal hal tersebut). Saya sama beberapa keluarga saya masih terdaftar di sini," ujarnya.

Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 dilakukan di 171 daerah di Indonesia. Daerah tersebut meliputi 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Provinsi yang menggelar pilkada di antaranya Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, hingga Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, dan Papua.

Sebanyak 152 juta orang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) tahun ini. Pemilih dengan DPT terbanyak ada di Jawa Barat dengan 31,7 juta pemilih, kemudian Jawa Timur 30,2 juta pemilih, dan Jawa Tengah 27 juta pemilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement