Selasa 26 Jun 2018 23:55 WIB

Bus Transjakarta Gratis Bagi Relawan Asian Games

Penggratisan dilakukan setelah melakukan pendataan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga menunggu bus Transjakarta di Halte Balai Kota yang bernuansa Asian Games 2018, di Jakarta, Jumat (20/4).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warga menunggu bus Transjakarta di Halte Balai Kota yang bernuansa Asian Games 2018, di Jakarta, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Daerah DKI Jakarta akan menggratiskan angkutan transjakarta bagi relawan dan awak media yang bekerja saat Asian Games 2018. Namun, perlu pendataan terlebih dahulu oleh Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC).

"Menggunakan identitas dari INASGOC," kata Kepala Dinas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah, Selasa (26/6).

Dengan begitu, mobilitas para relawan dan media akan dimudahkan. Seperti diketahui, pemerintah menerapkan tiga kebijakan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar jalannya gelaran Asian Games ke 18.

Salah satunya adalah dengan memperluas penerapan ganjil genap. Apalagi, wilayah Gelora Bung Karno (GBK) harus steril dari kendaraan bermotor. Termasuk kendaraan atlet.

Sementara itu, untuk masyarakat umum termasuk wisatawan asing bisa memanfaatkan angkutan umum yang ada. Bus Transjakarta sendiri akan mencapai 204 unit untuk memenuhi akomodasi. Termasuk menyediakan layanan bus pengumpan atau feeder gratis meski tetap membayar tarif pada bus transjakarta.

Dengan diberlakukannya rekayasa lalu lintas, jarak tempuh titik ke titik bisa mencapai 30 menit. Tanpa adanya rekayasa, waktu tempuh selama satu jam. "Itu semua agar mobilitas penonton menggunakan angkutan umum," ujar dia.

Bagi penonton yang berasal dari daerah penyangga, ia melanjutkan, bisa memanfaatkan kantong parkir yang ada.

Pemda Jakarta telah memiliki kantong parkir meski belum optimal penggunaannya. Beberapa titik kantong parkir tersebut yakni di Kalideres, Ragunan, Pulo Gadung, Pulo Gebang dan Kampung Rambutan. Dengan menaruh kendaraan di kantor parkir tersebut, diharapkan masyarakat bisa melanjutkan perjalanan di Jakarta dengan angkutan umum.

Ia juga telah meminta INASGOC mengirimkan surat terkait penggunaan parkir di sekitar gedung perkantoran.

Kepala Badan Pengelola Transporrasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pemeringah juga akan sediakan kantong parkir di Bekasi berupa lahan parkir milik mal-mal yang ada. "Karena tidak boleh mendekat ke stadion. Jadi sekitar venue diupayakan jauh dari polusi," ujarnya.

Berkaca dari pengalaman penerapan kebijakan ganjil genap di ruas jalan tol Bekasi, membuat masyarakat tidak lagi membawa kendaraan pribadi. "Mereka berganti moda makanya kita uji coba awal Juli. Sehingga masyarakat sudah terbiasa dan tidak kaget dengan perubahan yang ada," kata dia.

Ia menambahkan, dengan adanya sistem ganjil genap dan pengaturan jalan tol, terjadi penurunan kendaraan pribadi sebesar enam persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement