Selasa 26 Jun 2018 18:22 WIB

Zulkifli: Capres dan Cawapres Bukan Harga Mati Bagi PAN

Ketum PAN mengatakan posisi capres atau cawapres bukan harga mati untuk berkoalisi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, partainya mempunyai empat kader yang akan ditawarkan ke mintra koalisi untuk diusung sebagai calon presiden (capres) ataupun cawapres. Namun, Zulkifli mengatakan posisi capres atau cawapres bukan harga mati bagi PAN untuk mencari mitra koalisi di pilpres 2019.

"Dalam koalisi itu, kesepakatan dan kesepahaman enggak bisa kita harga mati. Kalau harga mati itu kalau PAN cukup bisa. Kalau kami bisa usung sendiri harga mati. Tapi Kalau enggak bisa, tentu kesepakatan akan sangat tergantung koalisinya. Kita rasional saja," ujar Zulkifli di Ruang Fraksi PAN, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/6).

Menurut Zulkifli, jika capres maupun cawapres menjadi harga mati bagi partai maka tidak akan tercipta kesepahaman. Sebab, masing-masing partai memiliki ego agar capres maupun cawapres berasal dari partai sendiri. Hal itu tentu, makin menyulitkan upaya penjajakan partai politik jelang pilpres. Ia juga meyakini itu terjadi dalam koalisi besar partai politik yang mendukung Joko Widodo.

"Karena tiap partai punya ego masing-masing. Tentu Golkar mau wakil. Cak imin sudah jelas kami harga mati, kan wakil cuma satu. Tentu harus ada kesepakatan. Begitu juga kami," kata Ketua MPR tersebut.

Zulkifli mengatakan, tentunya semua bergantung pada pembicaraan partai-partai yang akan menjadi mitra koalisi PAN. Namun demikian, saat ini PAN terus melakukan penjajakan dengan berbagai partai. Salah satunya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Senin (25/6) kemarin.

"Memang belum final, masih cair. Memang enggak bisa hari ini A atau B. Belum bisa. Tapi pembicaraan harus dilakukan harus dimulai untuk bangun kesepahaman," ujarnya.

Adapun PAN kerap menyebut empat kader yang dimajukan untuk Pilpres mendatang antara lain Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Sutrisno Bachir, dan Hatta Rajasa.

Baca juga: Prabowo Subianto Temui Zulkifli Hasan Bahas Pilpres

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Senin (25/6). Pertemuan digelar di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kompleks Widya Candra, Jakarta Selatan.

Prabowo tiba di rumah dinas Zulkifli sekitar pukul 10.40 WIB dan langsung menemui Zulkifli. Sebelum masuk, Prabowo menyambut sapaan para media yang mengucapkan salam Lebaran. "(Salaman) boleh, nyumbang juga boleh," ujar Prabowo.

Prabowo didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, sementara dari PAN yang tampak, antara lain, Ketua DPP PAN Yandri Susanto serta Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap. Saat ini pertemuan sedang berlangsung secara tertutup.

Di tempat yang sama, Yandri Susanto menyebut pertemuan hari ini sebagai silaturahim sekaligus penjajakan koalisi menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. "Kan tinggal satu bulan lagi. Saya kira membangun chemistry itu semakin hari itu akan semakin intensif," ujar Yandri.

Menurutnya, partainya akan mengintensifkan penjajakan dengan partai lain untuk format koalisi pilpres 2019 mendatang.

"Siapa presidennya, siapa wakilnya, gimana format koalisinya. Saya kira sesuatu yang sangat normal pertemuan hari ini. Memang perlu digiatkan pertemuan-pertemuan seperti ini. Setelah ini, PAN juga ketemu dengan partai lain atau dengan calon presiden yang lain. Jadi, hari ini kita memang bertemu dan bersilaturahmi dengan Pak Prabowo," ujar Yandri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement