Selasa 26 Jun 2018 12:45 WIB

Masih 164 Penumpang Sinar Bangun yang Belum Ditemukan

Estimasi total penumpang Sinar Bangun adalah 188 orang.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan penumpang KM Sinar Bangun masih belum ditemukan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 164 orang penumpang Sinar Bangun diduga masih hilang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari rapat verifikasi data korban kecelakaan KM Sinar Bangun VI di posko SAR Gabungan Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Senin (25/6), diperoleh fakta bahwa jumlah penumpang dan anak buah kapal (ABK) kapal ini sebanyak 188 orang. Perinciannya, korban selamat sebanyak 21 orang sesuai dengan keterangan Polres Samosir, kemudian yang meninggal dunia sebanyak tiga jiwa.

"Kemudian, korban yang belum ditemukan sebanyak 164 orang," katanya, Selasa (26/6). Ia menambahkan, hasil rapat ini telah disetujui dan disepakati para peserta yang hadir. Jika pada kemudian hari terdapat kekeliruan pendataan, kata dia, pihaknya akan memperbaiki.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riyadil Akhir Lubis mengatakan, berdasarkan operasi yang dilakukan Basarnas, ternyata ada indikasi korban lain yang selamat. Namun, pihaknya tidak mengetahui alasan yang tepat sehingga korban yang selamat itu tidak melapor ke posko yang telah disiapkan. Untuk itu, pihaknya meminta korban KM Sinar Bangun yang selamat untuk melapor dan membuat pernyataan dari kepolisian.

Kemudian, tim penghubung dari SAR Nias digeser ke Simanido, Kabupaten Samosir, untuk membuka posko di sana karena belum adanya personel di daerah itu. Koordinator SAR Parapat Torang Hutahean yang menjadi perwira operasi pencarian mengatakan, kondisi itu bisa saja karena penumpang yang selamat takut untuk melapor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement