REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Tim gabungan Basarnas menduga ada penumpang KM Sinar Bangun yang selamat namun tidak melapor ke posko terpadu. Di sela-sela proses pencarian dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa (26/6), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riyadil Akhir Lubis mengatakan, berdasarkan operasi yang dilakukan Basarnas, ternyata ada indikasi korban lain yang selamat.
Namun, pihaknya tidak mengetahui alasan yang tepat sehingga korban yang selamat itu tidak melapor ke posko yang telah disiapkan. Untuk itu, pihaknya meminta korban KM Sinar Bangun yang selamat untuk melapor dan membuat pernyataan dari kepolisian.
Kemudian, tim penghubung dari SAR Nias digeser ke Simanido, Kabupaten Samosir untuk membuka posko disana karena belum adanya personel di daerah itu. Koordinator SAR Parapat Torang Hutahean yang menjadi perwira operasi pencarian mengatakan, kondisi itu bisa saja karena penumpang yang selamat takut untuk melapor.
"Nanti akan dikoordinasikan dengan polres," katanya.
Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB. Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.
Dalam pengumuman di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis, dicantumkan bahwa identitas tiga korban tewas itu adalah Tri Suci Wulandari (24), warga Aceh Tamiang, Fajryanti (47), warga Kota Binjai, dan Indah Juwita Saragih (22), warga Sidamanik, Simalungun.