REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah tak hanya dimaknai sebagai pembangunan fisik dan ekonomi. Menurutnya, pembangunan infrastruktur juga menjadi bagian penting dari pembangunan infrastruktur budaya.
"Pembangunan infrastruktur fisik adalah bagian penting dari pembangunan infrastruktur budaya. Yaitu infrastruktur yang akan semakin mempersatukan 714 suku di bumi Nusantara ini, yang memajukan kebudayaan dan kesenian di masyarakat, yang akan semakin meningkatkan rasa keadilan bagi seluruh rakyat," ujar Jokowi di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI), Kota Denpasar, Bali.
Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur tersebut berpengaruh terhadap pembangunan mental dan karakter bangsa Indonesia. Menurut dia, bangsa Indonesia tengah membangun infrastruktur budaya baru saat berbagai pembangunan fisik digalakkan oleh pemerintah. Ia mencontohkan, pembangunan MRT dan juga bidang transportasi massal lainnya yang dapat berpengaruh terhadap perubahan budaya masyarakat. Salah satunya yakni budaya antre.
"Di negara-negara lain, penggunaan MRT dan LRT sudah menjadi bagian budaya masyarakat. Artinya kita ingin budaya baru, budaya tepat waktu, budaya antre nanti akan ada di sana," ucapnya, dikutip dari siaran resmi Istana.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur juga perlu dilakukan untuk meningkatkan persatuan antarmasyarakat serta mempercepat konektivitas budaya. Begitu pula dengan pembangunan di daerah perbatasan dan kawasan terluar Indonesia. Sehingga diharapkan masyarakat sekitar merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia. "Pada dasarnya kita sedang membangun mental dan karakter bangsa bahwa saudara-saudara kita di wilayah-wilayah tersebut harus merasa menjadi bagian dari Indonesia, satu bangsa, satu Tanah Air, dan juga bangga menjadi warga negara Republik Indonesia," tambahnya.