Ahad 24 Jun 2018 07:44 WIB

SBY: Harapan Saya BIN, Polri dan TNI Netral di Pilkada

SBY mengungkapkan selama dirinya berkuasa, tidak pernah menggunakan kekuatan negara.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangkaian dari SBY Tour De Jabar.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangkaian dari SBY Tour De Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono meminta BIN, TNI dan Polri tetap netral selama pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. SBY mengungkapkan selama dirinya berkuasa, tidak pernah menggunakan kekuatan negara untuk memenangkan parpolnya.

"Harapan saya pribadi, juga harapan rakyat saya yakini, negara, pemerintah, BIN, Polri dan TNI netral," kata SBY dalam kegiatan di Bogor, Sabtu (24/6).

Dalam kesempatan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah harapannya dalam pelaksanaan Pilkada Jabar dan Pilkada serentak 2018 di seluruh Indonesia. Terkait netralitas tersebut, SBY mengatakan selama 10 tahun berkuasa, dirinya mengenal pemerintah dan TNI.

Menurut SBY , karena selama 10 tahun itu lah, ia menyampaikan agar negara, pemerintah termasuk BIN, TNI dan Polri bersikap netral, meskipun dulu dirinya juga capres 2009 meskipun parpolnya juga ikut dalam pemilu, dan tahun 2014 elektavilitas PD sedang rendah.

"Tetapi saya tidak pernah menggunakan kekuatan yang harusnya netral, untuk memenangkan partai yang saya pimpin. Tidak apa-apa kalah, sebagai mana Demokrat pada tahun 2014 lalu," katanya.

Sedikitnya ada tiga harapan yang disampaikan SBY. Harapan agar aparat pemerintah netral juga telah disampaikannya pada kegiatan di Madiun 18 Juni lalu. Harapan pertamanya, ia sampaikan agar pelaksanaan Pilkada Jabar dan Pilkada serentak seluruh Indonesia berlangsung secara damai dan demokratis.

"Demokratis artinya jujur dan adil," ucapnya.

Harapan berikutnya, rakyat Indonesia memilih siapa yang diyakini mampu memimpin, sebagai pemimpin yang baik. Masyarakat diajak menggunakan hati nuraninya dalam menentukan pemimpin, jangan mau dipaksa atau dibawah tekanan untuk memilih yang tidak disukai, dan juga jangan silau dengan iming-iming.

"Sebab kalau salah satu dua memilih karena iming-iming, maka menyesalnya lima tahun. Karena ternyata bukan itu yang terbaik memimpin Jabar, atau provinsi lainnya seluruh Indonesia," katanya.

SBY juga mengajak untuk jajaran parpol taat pada atuhan kampanye tidak curang, baik-baik berjuangnnya ikhtiarnya, pemimpin yang mendapatkan kekuasaan dengan cara yang tidak baik, bayangkan pemegang kekuasaan pasti tidak baik. "Itulah nasihat saya sebelum pemilihan, dan meminta pihak lain untuk taat peraturan undang-undang dan aturan," Kata SBY.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement