Sabtu 23 Jun 2018 09:42 WIB

Rindu dan Deddy-Dedi Masih Bersaing Ketat

Tidak banyak perubahan signifikan dalam rentang 1,5 bulan terakhir pada kedua paslon.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Para paslon pilgub Jabar tampil pada Debat Publik Ketiga Pilgub Jabar 2018, di Kota Bandung, Jumat (22/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para paslon pilgub Jabar tampil pada Debat Publik Ketiga Pilgub Jabar 2018, di Kota Bandung, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga kajian isu strategis, politik dan sosial humaniora, Indonesia Strategic Institute (Instrat) melakukan survei tahap akhir untuk mengetahui persepsi warga Jawa Barat jelang pencoblosan Pilgub 2018. Menurut Analis Instrat, Sidrotun Naim, dinamika kompetisi antar paslon semakin mengerucut pada dua kekuatan dominan yaitu Ridwan Kamil-Uu Rhuzanul (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi). Kedua paslon tersebut berkejaran untuk berebut suara publik di sisa waktu akhir kampanye.

"Pada perolehan popularitas, tidak banyak perubahan yang signifikan dalam rentang 1,5 bulan terakhir pada kedua paslon tersebut," ujar Sidrotun kepada wartawan, Jumat (22/6).

Sidrotun menjelaskan, hal tersebut diduga karena aktivitas gerak kampanye agak terbatas saat memasuki bulan Ramadan. Berdasarkan hasil survei elektabilitas, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Dua DM) menjadi paling unggul untuk sementara sebesar 38,17 persen disusul pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul  Ulum (Rindu) sebesar 33,92 persen. Kemudian diikuti Tb Hasanuddin-Anton (Hasanah) sebesar 8,67 persen dan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) sebesar 8,5 persen. Serta Golput sebesar 0,42 persen dan tidak menjawab atau belum menentukan pilihan sebesar 10,33 persen.

Menurut Sidrotun, pengumpulan data berbasis wawancara terstruktur face-to-face ke responden dengan usia minimal responden 17 tahun atau sudah menikah. Rentang pengambilan data 18-21 Juni 2018 dengan menggunakan multistage random sampling, meliputi 295 desa/kelurahan dari 243 kecamatan di 27 kabupaten/kota di Jabar. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2,83 persen

"Pasangan Hasanah dan Asyik sangat berat untuk memenangkan Pilgub. Harapan kemenangan hanya ada pada Dua DM dan Rindu," katanya.

Namun, kata dia, selisih perolehan elektabilitas Dua DM dan Rindu sangat tipis sehingga memiliki peluang yang relatif sama besar untuk menjadi pemenang. Dengan ketatnya persaingan, maka kedua belah pihak harus dapat saling mengawasi satu sama lain sehingga terjadi Pilgub yang berkualitas. Serta tetap menjaga integritas demi memberikan edukasi politik maupun demokrasi yang baik bagi publik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement