Sabtu 23 Jun 2018 00:10 WIB

Stok Darah PMI Rejang Lebong Kosong

Kebutuhan darah di RSUD Curup setiap hari berkisar 30-40 kantong.

 Ilustrasi - Petugas menata stok darah di ruanganan penyimpanan darah PMI.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi - Petugas menata stok darah di ruanganan penyimpanan darah PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Stok darah yang ada di bank darah PMI Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pascalebaran Idul Fitri mengalami kekosongan. "Stok darah PMI ini kosong sejak awal bulan puasa. Pasien di RSUD Curup yang membutuhkan darah saat ini harus membawa sendiri pendonor dari keluarga mereka," kata tenaga sukarela PMI Rejang Lebong, Mardiani, yang bertugas di UDD-RSUD Curup, Jumat (22/6).

Kosongnya stok darah di bank darah PMI tersebut karena selama bulan Ramadhan lalu, PMI tidak bisa melaksanakan kegiatan donor darah yang biasanya dilakukan diinstansi pemerintah dan swasta di wilayah itu. Kendati stok darah yang ada di PMI sedang kosong, namun kata dia, kebutuhan darah bagi pasien yang akan menjalani operasi di RSUD Curup tidak mengalami permasalahan karena bisa diatasi oleh keluarga pasien.

Sejauh ini, kebutuhan darah di RSUD Curup setiap harinya berkisar 30-40 kantong. Kebutuhan darah ini disiapkan unit donor darah (UDD) PMI secara gratis dan warga hanya dikenakan biaya penggantian kantong darah saja.

"Saat stok darah PMI kosong, kebutuhan darah untuk pasien di RSUD Curup tetap bisa terpenuhi baik yang berasal dari keluarga pasien maupun berasal dari relawan PMI serta masyarakat umum," ujarnya.

Adanya donor darah yang berasal dari masyarakat umum ini sangat mereka syukuri dan berikan apresiasi. Mereka ini umumnya menyumbangkan darahnya setelah mengetahui ada warga yang membutuhkannya dari media sosial dan informasi dari mulut ke mulut.

"Kalau jumlah tenaga sukarela PMI Rejang Lebong yang aktif saat ini sebanyak 200 orang, mereka ini setiap saat bisa dipanggil untuk mendonorkan darahnya jika ada warga yang membutuhkan," kata Mardiani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement