Jumat 22 Jun 2018 18:37 WIB

Survei LSI Denny JA: Edy Rahmayadi Ungguli Djarot di Sumut

Dengan sisa waktu kurang sepekan untuk pencoblosan, hasil survei sangat kecil berubah

Rep: Issha Harruma/ Red: Budi Raharjo
Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar memaparkan hasil survei Pilkada Sumut 2018, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar memaparkan hasil survei Pilkada Sumut 2018, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) unggul dari Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA. Eramas lebih banyak mendapat dukungan untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur Sumatra Utara (Sumut).

Peneliti senior LSI Denny JA, Rully Akbar, mengatakan, dalam survei yang mereka lakukan, Eramas mendapat dukungan sebesar 45,5 persen. Sementara itu, Djoss hanya mendapat dukungan 34,7 persen.

"Selebihnya yang rahasia, tidak menjawab, dan lain-lain sebanyak 19,9 persen," kata Rully di Medan, Jumat (22/6).

Rully menjelaskan, survei tersebut dilakukan pada 8 hingga 12 Juni 2018 lalu. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap seribu responden yang dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini sekitar 3,16 persen.

Dalam survei teranyarnya ini, LSI Denny JA menemukan konsistensi peningkatan pendukung terhadap kedua pasangan. Pada survei yang dilakukan April lalu, Eramas mendapat dukungan sebesar 43,3 persen. Sementara itu, Djoss memperoleh 33,3 persen.

"Peningkatan lebih banyak di Eramas sekitar dua persen. Untuk peta kekuatan, Eramas unggul di delapan dapil, sementara Djoss hanya empat dapil," ujar Rully.

Rully menjelaskan, berdasarkan survei itu, Eramas unggul telak dengan dukungan kuat dari suku Jawa (64,2 persen) dan Melayu (79,3 persen) serta pemilih Muslim (65,2 persen). Sementara itu, Djoss mayoritas didukung suku Batak (51,6 persen) dan Nias (64,5 persen) serta pemilih Kristen Protestan (70,9 persen) dan pemilih dengan agama lain (72,5 persen).

"Dengan sisa waktu kurang dari seminggu menuju tanggal pencoblosan 27 Juni 2018, hasil survei ini sangat kecil peluangnya untuk berubah," kata Rully.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement