Kamis 21 Jun 2018 13:11 WIB

TNI AL akan Datangkan Alat Canggih untuk Cari Korban

Bantuan berupa alat canggih yang bisa mencari korban hingga kedalaman 600 meter.

Rep: Issha Harruma/ Red: Ratna Puspita
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6). Tim SAR gabungan melakukan dua metode pencarian korban, yakni menyisir kawasan danau dan penyelaman.
Foto: Antara
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6). Tim SAR gabungan melakukan dua metode pencarian korban, yakni menyisir kawasan danau dan penyelaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Tim SAR gabungan akan mendapatkan bantuan dari TNI AL untuk mencari korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatra Utara. Bantuan berupa alat canggih yang bisa mencari korban hingga kedalaman 600 meter. 

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan menagatakan tim SAR gabungan kesulitan mencari korban. Salah satu kendala yang dihadapi, yakni kedalaman danau yang mencapai hampir setengah kilometer.

"Informasi dari Lantamal I Belawan kedalamannya itu sekitar 490 meter sehingga kami akan dibantu TNI AL akan mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," kata, Kamis (21/6).

Budiawan berharap, alat canggih tersebut mampu menemukan lokasi bangkai KM Sinar Bangun beserta seratusan penumpang yang masih hilang. Sembari menunggu kedatangan alat itu, pencarian masih terus dilakukan hingga hari keempat, hari ini.

Menurut Budiawan, tim penyelam dari SAR gabungan sudah mendapat arahan mengenai posisi tenggelamnya KM Sinar Bangun. "Tim juga akan mencari di permukaan air dengan menggunakan sepuluh perahu karet dan tiga kapal dari Basarnas serta Polisi Air," ujar dia.

Budiawan menjelaskan, dalam pencarian tersebut, tim SAR gabungan akan menyisir arah angin timur laut selatan. Hal ini merujuk pada banyaknya korban yang ditemukan di arah itu. 

"Kami sekarang fokus untuk tim penyelam menentukan keberadaan di mana KM Sinar Bangun tenggelam,” kata dia.

Lokasi pencarian pun akan diperluas enam kilometer hingga 10 kilometer. “Titik koordinat sudah dapat, tetapi sekarang kami meminta informasi dari kapten Kapal Sumut 1 dan korban yang selamat," kata Budiawan. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement