Kamis 21 Jun 2018 07:25 WIB

Pengamat: Warga Jateng Identifikasi Dirinya dengan PDIP

Kondisi itu membuat angka pemilih yang belum memutuskan pilihan rendah di Jateng.

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Ratna Puspita
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan banyak warga Jawa Tengah yang mengindetifikasikan dirinya dengan PDI Perjuangan. Kondisi ini pun berimbas pada dua hal, yakni elektabilitas pasangan calon Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan angka pemilih yang belum memutuskan pilihan atau undecided voter yang rendah.

"Banyak orang di Jateng mengidentifikasi dirinya dengan PDIP. Hanya sebagian kecil saja orang yang merasa tak berafiliasi dengan partai," kata direktur Eksekutif Parameter Politik tersebut saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/6).

Hasil survei Indo Barometer menyebutkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen jauh mengungguli Sudirman Said-Ida Fauziyah. Elektabilitas Ganjar-Tas Yasin sebesar 67,3 persen, berbanding Sudirman-Ida hanya 21,1 persen.

Survei itu menunjukkan ada 11,6 persen yang enggan mengungkapkan dukungannya. Sebanyak 38,7 persen karena rahasia, 60,2 persen belum memutuskan, 1,1 persen tidak akan memilih.

Namun, angka 11,6 persen itu tidak mempengaruhi elektabilitas Ganjar. Ganjar-Yasin tetap masih unggul apabila responden yang belum menjawab sebanyak 11,6 persen menentukan pilihan pada Sudirman-Ida.

Adi mengatakan sosok ganjar pranowo yang merupakan seorang pejawat  dikenal cukup merakyat. Selain itu, ia menambahkan, Jawa Tengah merupakan basis dan lumbung suaranya PDI Perjuangan. 

Karena itu, angka undecided voters sebesar 11,6 persen relatif rendah dibandingkan pilkada di derah lain. Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer, jumlah undecided voters di Jawa Barat mencapai 21,9 persen, dan Sumatra Utara 25,4 persen.

Adi mengatakan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) hingga angka 20-25 persen termasuk tinggi. Berbeda dengan Jawa Tengah, ia mengatakan, pemilih di Jawa Barat dan Sumatra Utara tidak mengidentifikasikan dirinya dengan partai tertentu.

Ia menambahkan, identitas partai masyarakat di dua daerah tersebut cukup rendah. “Orang orang pun masih menimbang-nimbang siapa calon yang bakal dipilih," kata Adi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement