Rabu 20 Jun 2018 10:58 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi pada 20-26 Juni

Gelombang tinggi berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia

Peringatan dini gelombang tinggi
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Peringatan dini gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia. Menurut BMKG, gelombang tinggi ini sebagai dampak peningkatan kecepatan angin, demi keselamatan dan kenyamanan beraktivitas di laut.

"Saat ini kecepatan angin cukup tinggi sehingga bisa berdampak terhadap terjadinya gelombang tinggi di sejumlah perairan. Jadi, nelayan, pelayaran, maupun masyarakat pengguna jasa angkutan laut juga harus waspada," kata Kabid Informasi Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Surabaya, Rabu (20/6).

Dia mengatakan kecepatan angin timuran saat ini mencapai 46 kilometer per jam. Kondisi angin tersebut diprakirakan bertahan hingga 26 Juni mendatang.

Sejumlah wilayah perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi, di antaranya Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, Laut Arafuru, dan beberapa perairan yang berhadapan dengan laut lepas, seperti perairan selatan Jawa hingga NTT.

"Kondisi ini tentu akan berdampak terhadap kelancaran arus balik Lebaran, khususnya bagi pengguna jasa angkutan laut," katanya.

Ia merinci potensi tinggi gelombang masing-masing perairan sebagai variatif, antara 1,25-4,00 meter. Tinggi gelombang 1,25-2,50 meter berpotensi di perairan Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeuleu hingga Kepulauan Mentawai, perairan Enggano, Bengkulu, perairan selatan Pulau Sawu, Pulau Rote, Kupang, Selat Sumba, Selat Ombai, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, dan Laut Timor.

Selain itu, Laut Jawa bagian barat dan tengah, perairan utara Jawa Timur hingga Kepulauan Kangean, Laut Flores, perairan timur Sulawesi Tenggara, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai dan Kepulauan Aru, perairan selatan Ambon, serta Laut Arafuru bagian timur.

Tinggi gelombang 2,50-4,00 meter berpotensi di perairan Sabang, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Laut Banda, serta Laut Arafuru bagian tengah dan barat.

"Penyeberangan Merak-Bakaheuni dan Ketapang-Gilimanuk diprakirakan masih relatif aman dengan ketinggian gelombang berkisar antara 0,25-0,75 meter," kata Eko.

Tapi, lanjutnya, jalur penyeberangan Gresik-Pulau Bawean dan Pulau Sabang-Banda Aceh perlu diwaspadai karena gelombang dapat mencapai ketinggian 2,00-2,50 meter. Dengan potensi gelombang laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia, masyarakat dan kapal-kapal yang melintas diimbau untuk tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas penyeberangan.

"Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan gelombang," ujar Eko menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement