REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI -- Satu keluarga warga Kota Binjai, Sumatera Utara, diduga ikut menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. Sekeluarga tersebut hingga sekarang masih dalam pencarian.
Keluarga Burhanudin diduga menjadi korban tenggelamnya KH Sinar Bangun. Mereka tinggal di Jalan Gunung Bendahara Kelurahan Pujidadi, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai. Warga setempat meramai-ramai mendatangi rumah korban yang dalam keadaan semua pintunya terkuci.
Berdasarkan keterangan tetangga korban, Burhanuddin pergi berwisata ke Danau Toba bersama istri dan kelima orang anaknnya termasuk Maya Oktavianty. "Warga mengetahui keluarga Burhanudin menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangung, berawal dari pengumuman BPBD dan SAR di lokasi wisata Danau Toba terhadap temuan sebuah tas berisi telepon seluler dan KTP atas nama Maya Oktavianty, yang diduga anak korban," katanya.
Dalam kartu indentitas itu, Maya Oktavianty merupakan warga Jalan Gunung Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai. Ia menerangkan, Burhanuddin bersama istrinya, Fahrianty serta kelima anaknya, yakni Dedi Handrian, Neneng Nur Ainun, Maya Oktavianty, Dika Ferdian, dan menantunya Yani berangkat ke Danau Toba.
Erwin menjelaskan, pada Senin, (18/6), sekitar pukul 04.00 WIB diititipkan kunci rumah oleh Burhanuddin karena akan pergi wisata ke Danau Toba bersama keluarganya. "Mereka berangkat waktu itu mempergunakan sepeda motor, warga juga sudah mencoba menghubungi Burhanuddin melalui telepon genggamnya namun tidak tersambung," katanya.
Bahkan, anak kandung korban yang saat ini berada di Sibolga untuk ikut melacak keberadaan orang tua dan keluarganya. "Kami berharap agar Burhanuddin dan seluruh keluarganya segera memberikan kabar jika memang dalam keadaan selamat dan tidak termasuk menjadi korban tenggelamnya kapal yang terjadi di perairan Danau Toba tersebut," katanya.