Selasa 19 Jun 2018 20:39 WIB

Peralatan Canggih Dikerahkan untuk Cari Korban Sinar Bangun

Proses pencarian akan memakan waktu tujuh dan bisa ditambah hingga 10 hari

Rep: Issha Harruma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi (kiri) bersama Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub Budi Setiyadi (kanan) bersiap memimpin rapat pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, di Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi (kiri) bersama Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub Budi Setiyadi (kanan) bersiap memimpin rapat pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, di Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Badan SAR Nasional (Basarnas) akan mencari penumpang Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di danau Toba, Sumut, selama sepuluh hari. Peralatan canggih akan dikerahkan untuk memaksimalkan pencarian para penumpang yang belum ditemukan.

"Kami juga perlu tahu penumpang yang pasti itu berapa supaya pencarian dalam tujuh hari. Kalau ada bukti-bukti signifikan kami tambah tiga hari," kata Kepala Basarnas, M Syaugi, Selasa (19/6).

Syaugi mengatakan, pihaknya akan menggunakan peralatan canggih untuk memaksimalkan pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang belum ditemukan. Peralatan-peralatan itu pun sudah didatangkan dari Jakarta dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

"Kami kerahkan tim Basarnas Spesial. Kami juga bawa skuter air untuk di dalam air jadi kalau menyelam bisa seperti membawa motor dan mengangkat enam orang. Tiap personel juga dilengkapi jet boat yang diletak pada bagian pinggang untuk bisa mencari para penumpang," ujar Syaugi.

Syaugi pun meminta masyarakat untuk memberikan informasi terkait cuaca, arus ombak dan lokasi tenggelamnya kapal kepada petugas. Hal ini untuk memaksimalkan pencarian para penumpang KM Sinar Bangun yang diduga berjumlah lebih dari 80 orang.

"Dengan begitu, kami bisa memperkirakan apabila kapal tenggelam arahnya kemana. Jadi kami mencari jelas dan fokus," kata dia. 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan sudah mengirimkan tim untuk menangani kecelakaan Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Salah satunya, mengirim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kemenhub.

“Saya minta datang ke sana Dirjen Perhubungan Darat, Ketua KNKT, Ketua Basarnas, Dirut Jasa Raharja,” kata Budi usai meninjau Posko Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/6).

Meskipun begitu, Budi memastikan belum mendapatkan laporan detil mengenai penanganan kecelakaan tersebut. Budi menegaskan sore hingga malam ini sudah mendapatkan laporan dan perkembangan penanganan kecelakaan tersebut dan melakukan klarifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement