REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang di perairan Danau Toba kawasan Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara (Sumut), pasrah. Keluarga korban memadati area Pelabuhan Tiga Ras, Selasa (19/6), terutama di pinggiran dermaga memandang ke Danau Toba melihat tim berputar-putar mencari korban.
Sebagian lain bertahan di Masjid Al-Ikhlas memanjatkan doa untuk penemuan korban dalam keadaan hidup atau mati. Ketika tim mendekat ke dermaga, spontan mereka berdiri dengan harap-harap cemas berharap pencarian ada hasilnya, tetapi kekecewaan yang didapat.
"Sampai siang ini tidak ada lagi yang ditemukan, kami tidak punya harapan lagi," kata Luhut Sitinjak (48), di Pelabuhan Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Selasa.
Begitu pun warga Panei Tongah Kabupaten Simalungun itu berharap tim pencari melakukan upaya maksimal untuk segera menemukan jenazah keluarganya. Dia menjelaskan, Heri Nainggolan (23), yang merupakan iparnya, selamat dari kecelakaan dengan melompat dari kapal dan ditolong KMP Sumut yang melintas, sedangkan Roi Spenser Sirait (24) belum ditemukan.
Sementara Pemerintah Kabupaten Simalungun memindahkan korban selamat yang dirawat di Kabupaten Samosir ke Pelabuhan Tiga Ras dengan menumpang KMP Sumut. Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Jan Mauresdo Purba mengatakan, keluarga diperkenankan membawa penumpang selamat itu ke rumah masing-masing.
"Kalau pun tetap ingin dirawat, kita rujuk ke rumah sakit Medistra di Lubuk Pakam, Deliserdang," katanya.
Kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumut, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Belum ada data pasti mengenai jumlah penumpang Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba, Sumut, Senin (18/6) petang. Hal ini dikarenakan kapal tersebut tidak memiliki manifest penumpang.
"Tidak ada manifestnya jadi jumlah masih didata di posko KM Sinar Bangun," kata Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (19/6).
Tatan menjelaskan, ada posko yang telah didirikan untuk menerima laporan dari keluarga dan kerabat korban yang merasa kehilangan. Posko ini sangat berguna untuk pendataan jumlah korban yang masih hilang.
"Ada posko untuk KM Sinar Bangun yang melakukan pendataan dan menerima laporan atau konfirmasi terkait korban yang belum ditemukan," ujar dia.