Selasa 19 Jun 2018 11:25 WIB

Lalu Lintas GT Gadog Meningkat Kepadatannya

Pengguna kendaraan umumnya antri menuju lokasi wisata di Puncak.

Sejumlah kendaraan yang akan menuju puncak terjebak kemacetan di kawasan Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan yang akan menuju puncak terjebak kemacetan di kawasan Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Petugas Jasa Marga Cabang Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) mengatakan arus lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Gadog arah Jalur Puncak (Kabupaten Bogor) terus mengalami peningkatan kendaraan pada H+4 Lebaran 1439 Hijriah. Peningkatan arus sudah tampak sejak pagi hari.

"Peningkatan ini sudah terjadi sejak pukul 07.00 WIB, arus lalu lintas terus mengalami peningkatan sejak dini hari sekitar 01.00 WIB di KM 45 (Ciawi)," kata Humas Jasa Marga Cabang Jagorawi, Ryan di Cibinong, Selasa (19/6). Menurut dia peningkatan arus akan terus mengalami puncaknya pada Rabu H+5 (20/6) dan dimulai dari pagi dini hari hingga pukul 06.00 WIB.

Diprediski akan kembali mengalami kepadatan pada ruas jalan tol Ciawi (KM 45-43) pukul 10.00 WIB. Hal itu karena pada H+4 dini hari terdapat antrian panjang pada dua sisi jalan.

Antrian arah Jakarta adalah akibat dari pemberlakuan sistem satu arah di Jalur Puncak. Jalur Cianjur-Cipanas baru dapat melalui Puncak kemudian masuk tol pukul 06.00 Wib.

Selain itu dalam kepadatan arus lalu lintas tol tidak menunjukkan adanya kemacetan yang berarti. Kendaraan sudah terurai pada pukul 22.00 WIB.

Kepala Bidang Pengawasan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Bisma Wisuda mengatakan kepadatan arus lalu lintas pada Jalur Puncak didominasi oleh kendaraan roda empat (mobil). Masyarakat melakukan perjalanan untuk mengunjungi tempat rekreasi yang ada di sekitar Jalur Puncak. "Itu biasanya masyarakat mengunjungi Taman Bunga Matahari, Cimory, Taman Satwa Indonesia-Cisarua," katanya.

Penyebab kepadatan antara lainnya dari antrian kendaraan untuk menuju tempat wisata. Selain itu masalah parkir karena bila kapasitas area tempat wisata tidak mencukupi, pengguna kendaraan biasanya memilih bahu jalan.

Saat ini dilakukan pengaturan agar daerah vital yaitu bahu jalan tidak digunakan untuk tempat parkir kendaraan. Agar tidak ada penyempitan jalan yang tadinya dapat dilalui oleh dua kendaraan menjadi hanya satu jalur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement