REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Marching Band (MB) Projotamansari dari Kabupaten Bantul akan kembali mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional. Kali ini, mereka akan bertading di City of Bacoor International Music Championships pada 22-24 Juni 2018 mendatang.
Program ini merupakan implementasi kerjasama MB Projotamansari dan WGI Filipina. Kerja sama itu merupakan salah satu peluang bagi MB Projotamansari memberikan kesempatan bagi masyarakat Kabupaten Bantul belajar mengenal dunia musik Internasional.
Termasuk, membudayakan kebudayaan Indonesia itu sendiri, tentu dengan harapan Indonesia lebih dikenal di mata dunia. Terlebih, kompetisi City of Bacoor International Music Championships memang diikuti negara-negara Asia.
Humas MB Projotamansari, Rizaldi Budi Hastomo mengatakan, kompetisi resmi ini diadakan Pemerintah Filipina bekerja sama dengan WGI Filipina. Dalam kompetisi ini, MB Projotamansari mengirimkan 62 orang.
"Yang terdiri dari 47 pemain, satu director, empat pelatih dan 10 official," kata Rizaldi melalui rilis yang diterima Republika, Selasa (19/6).
Ada empat cabang lomba yaitu drum battle, color guard contest, winds dan marching show. Tim Teknis, Rahmadi Budi Hartomo menuturkan, sesi marching show band dan wind ensemble, MB Projotamansari akan menampilkan lagu bertema The Bantul.
Menurut Rahmadi, pemilihan lagu itu sendiri terinspirasi dari slogan Kabupaten Bantul yaitu Bantul The Harmoni of Nature and Culture. Nantinya, lagu tersebut akan diarasemen Hendrik Cahya Wibowo.
Sedangkan, drumline battle bertema tentang 'Battle of Kecak' diarasemen Andre Phan. WGI Color Guard Ensemble bertema 'Wiwitan' dan street parade memainkan lagu Elfa Secoria dan Manuk Dadali yang diarasemen DC UMY.
"Kami berharap masyarakat Indonesia dapat bangga akan nilai-nilai budaya lokal yang ada dan ikut termotivasi senantiasa melestarikan kebudayaan, khususnya budaya di Kabupaten Bantul," ujar Rahmadi.
Pelatih MB Projotamansari, Agung menambahkan, tim telah berlatih sejak awal November tahun lalu. Secara reguler, mereka berlatih sebanyak empat kali dalam sepekan, dan waktu yang dimiliki sejak November untuk persiapan dasar hanya sekitar empat bulan.
Waktu itu digunakan mematangkan teknik bermusik. Secara efektif, mereka hanya menyisakan waktu sekitar tiga bulan sejak Maret lalu untuk penyelesaian koreografi display dan musik.
"Keikutsertaan MB Projotamansari dalam Kompetisi Internasional Marching Band di Bacoor ini ditujukan untuk memperkenalkan nama Kabupaten Bantul di kancah internasional," kata Agung.
Sejak 2009, berbagai apresiasi dan prestasi membanggakan telah diraih MB Projotamansari. Tidak kurang 50 jenis penghargaan diraih baik dalam maupun luar negeri. Keikutsertaan MB Porojotamansari di kancah internasional membuktikan kehebatan Indonesia.
Dalam waktu dekat, MB Projotamansari akan bersiap untuk berkompetisi di PORDA DIY 2019. Selain itu, MP Projotamansari sudah menargetkan kembali mengikuti kompetisi internasional HB CUP 2018 di Yogyakarta dan TWMC di Thailand pada 2019 mendatang.