Senin 18 Jun 2018 16:00 WIB

KPU Purwakarta Siapkan Ratusan surat suara untuk difabel

KPU juga menyediakan model C3 yang merupakan surat pendamping bagi pemilih difabel.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Muhammad Hafil
Penyandang difabel (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Penyandang difabel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- KPU Kabupaten Purwakarta, menyediakan 215 template braile untuk pemilih difabel. Ratusan template tersebut, akan disebar di 209 TPS yang tercatat ada pemilih difabelnya. Selain template braile, lembaga ini juga menyediakan model C3 yang merupakan surat pendamping bagi pemilih yang berkebutuhan khusus tersebut.

Ketua KPU Kabupaten Purwakarta, Ramlan Maulana, mengatakan, template braile tersebut merupakan alat bantu coblos bagi masyarakat difabel. Berdasarkan pendataan, ada 209 TPS yang akan dikunjungi oleh warga berkebutuhan khusus tersebut. Makanya, alat dan surat pendamping pemilihnya juga telah dibedakan.

"Logistik untuk warga difabel ini sudah stand by di kantor KPU," ujar Ramlan kepada Republika.co.id, Senin (18/6).

Akan tetapi, khusus untuk C3 hal itu tersedia di seluruh TPS. Adapun jumlah TPS yang tersebar di Kabupaten Purwakarta, mencapai 1.492. Dengan jumlah surat suara berdasarkan DPT mencapai 669.835 eksemplar.

Terkait dengan surat suara, lanjut Ramlan, tidak ada perbedaan. Melainkan, suratnya sama saja, baik untuk warga biasa maupun masyarakat difabel. Yang membedakannya hanya template braile dan surat pendampingnya saja.

"Surat suara sudah beres di lipat dan di sortir. Saat ini, tahapan hampir mendekati finishing. Karena sepekan lagi sudah memasuk waktu pencoblosan," ujar Ramlan.

Sementara itu, Diman (56 tahun) penyandang difabel asal Gg Beringin, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, mengaku, dirinya sangat lega dengan adanya alat bantu yang disediakan KPU. Apalagi, pada pilkada serentan 2018 ini, ada dua momen bersejarah bagi warga Purwakarta. Yaitu, pemilihan bupati/wakil bupati, serta pemilihan gubernur/wakil gubernur.

"Jadi, kami akan berupaya untuk menunaikan hak pilih pada pilkada serentak ini," ujar pria yang berprofesi sebagai tukang pijat ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement