REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posko Ketupat Jaya mencatat angka gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) masih stabil dalam Operasi Ketupat Jaya 2018. Hal ini jika dibanding Operasi Ramadniya 2017, pada H+2 Lebaran. Sementara jumlah peristiwa kecelakaan justru menurun sebesar 95 persen.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf dan juga sebagai Kepala Satuan Tugas Operasi Daerah Ketupat Jaya 2018, mengatakan gangguan Kamtibmas secara umum atau crime total selama 11 hari dalam Operasi Ramdniya 2017 naik satu persen berbanding dengan Operasi Ketupat Jaya 2018, Ahad (17/6) kemarin. "Perbandingan gangguan ketertiban masyarakat secara umum atau crime total 2017 sebanyak 268 kali, tahun 2018 berjumlah 270 kali, naik satu persen," ujar Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/6).
Lebih lanjut ia mengatakan, perbandingan kriminalitas tertentu atau crime index selama 11 hari, juga masih stabil. Pada Operasi Ramadniya 2017 sebanyak 77 kasus, sama dengan Operasi Ketupat Jaya 2018. "Pada Operasi Ketupat Jaya 2018 di H+2 Lebaran, untuk kasus menonjol nihil," ungkap dia.
Ia menyampaikan, angka kecelakaan dalam Operasi Ramadniya 2017, H+2 Lebaran nihil. Sementara, pada Operasi Ketupat Jaya 2018 tercatat ada satu kasus, mengalami penaikan 50 persen. "Untuk pelaku pelanggaran lalu lintas pada Operasi Ketupat Jaya 2018 menurun 31 persen, tahun ini 1.123 pelanggar. Sementara para Operasi Ramadniya 2017 ada 767 pelanggar," papar dia.
Selain itu, Polda Metro Jaya mencatat adanya kenaikan hingga 46 persen pengunjung tempat wisata pada H+2 Lebaran. Pada 2017 ada 222.942 pengunjung tempat wisata yang ada di seluruh DKI Jakarta, sementara pada 2018 ini ada 325.173 pengunjung.
Ia menuturkan, pagelaran pos pengamanan, pos pelayanan, pos pengaturan lalu lintas cukup efektif dalam upaya preventif terhadap gangguan Kamtibmas maupun Kamseltibcar Lantas. "Upaya preemtif dan preventif akan terus ditingkatkan," jelas dia.