Ahad 17 Jun 2018 23:48 WIB

Wapres Mengenali Warga Makassar Lewat Open House

Wapres berdialog singkat untuk mengenal lebih dekat pekerjaan sebagian besar warga.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menerima warga saat menggelar Halalbihalal di kediamannya di Jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (17/6).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menerima warga saat menggelar Halalbihalal di kediamannya di Jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengaku mengenali warga Kota Makassar dan sekitarnya melalui kegiatan gelar griya atau open house. Kalla menggelar open house secara rutin setiap hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

"Ini sudah saya lakukan sebelum jadi wapres, menteri dan pengusaha, walau sekarang jauh lebih ramai. Ketemu, salaman dan berfoto," kata Jusuf Kalla yang akrab disapa JK disela-sela kegiatan open house di kediamannya di Makassar, Ahad (17/6).

Aktivitas bersilaturrahim dilakukan wapres sejak pagi hari dengan membuka kesempatan pada semua warga untuk bersalaman maupun berfoto. Ini termasuk berdialog singkat untuk mengenal lebih dekat pekerjaan sebagian besar warga yang datang bersilaturrahim.

Dari hasil bincang-bincang singkat itu karena panjangnya antrean, JK mengetahui ada masyarakat prasejahtera yang datang bersilaturrahim. Sebagian besar dari mereka, pekerjaan kepala keluarganya adalah buruh bangunan, tukang becak, buruh pelabuhan dan tukang becak motor (bentor).

Namun ada profesi yang dinilai unik, yakni warga yang mengaku pekerjaan suaminya adalah tukang mandi jenazah dengan pendapatan rata-rata Rp 1,5 juta per bulan. Hal itu diakui, tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga tersebut, sehingga harus mencari tambahan penghasilan.

photo
Wakil Presiden Jusuf Kalla (keempat kanan) didampingi sejumlah cucunya bersalaman dengan warga saat menggelar Halalbihalal di kediamannya di Jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (17/6). (Antara)

Untuk dapat bertemu dengan orang nomor dua di Indonesia ini, terdapat tiga jalur masuk ke pintu gerbang kediaman JK, yakni jalur laki-laki, jalur khusus, dan jalur perempuan. Jalur ujung kiri dan ujung kanan digunakan oleh warga pada umumnya, sedangkan jalur tengah digunakan untuk para pejabat ataupun keluarga dekat yang akan bertemu dengan JK.

Penyelenggara gelar griya telah mengantisipasi hal yang tidak diinginkan misalnya warga kelelahan antrean panjang sejak dini hari hingga siang hari. Telah disiapkan sedikitnya tiga unit ambulans yang siap siaga di sekitar kediaman wapres. 

Ada pihak keamanan baik dari unsur kepolisian maupun TNI juga bertugas mengamankan dan menertibkan antrean panjang tersebut. Salah seorang warga asal Kecamatan Mariso, Makassar Jufriadi mengatakan, ketatnya pengawasan dan pengamanan di lokasi menyebabkan tidak ada warga yang dapat menyerobot ke barisan lainnya.

"Kami harus sabar mengantre, meskipun harus menunggu lama untuk mendapatkan giliran salam-salaman dengan Pak JK," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement