Jumat 15 Jun 2018 07:13 WIB

Nasaruddin: Dakwah untuk Ajak Berhijrah ke Hal Positif

Khatib shalat Idul Fitri diminta menyampaikan pesan positif.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolanda
Jamaah Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jumat (15/6)
Foto: Fuji EP/REPUBLIKA
Jamaah Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jumat (15/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengingatkan salah satu tujuan dakwah yakni mengajak masyarakat berhijrah ke hal-hal positif. Dengan demikian, ia meminta para khatib shalat Ied menyampaikan khotbah yang bersifat positif.

"Tujuan dakwah itu, untuk mengajak orang untuk hijrah dari sesuatu yang negatif kepada yang positif," kata dia di Jakarta, Kamis (14/6).
Menurut dia, orang-orang yang menjadi khatib shalat Ied sudah terpilih sebagai penceramah senior di masjid. Sehingga, ia meminta khatib-khatib tidak nekat menyampaikan hal-hal yang merusak makna Idul Fitri.

Nasaruddin mengingatkan, masyarakat kita memiliki warna dan bahasanya sendiri. Sehingga, tidak boleh ada upaya penyamarataan.

"Yang terpilih jadi khatib di masjid, bukan penceramah baru. Pasti sudah melekat (tema) apa yang boleh dan tidak boleh," ujar dia.

Ia optimistis para khatib shalat Ied memberi ceramah yang positif di tengah masyarakat. Pun menurut dia, saat ini masyarakat cerdas dalam menyaring dan menerima informasi.

"Masyarakat pintar, tak bisa dibodohi. Kalau (khatib) mengecewakan, tak bisa dipakai. Seleksi dari masyarakat," kata Nasaruddin.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin berharap khotbah khatib shalat Idul Fitri membawa kesejukan dan kedamaian bagi umat.

"Saya berharap khatib shalat Idul Fitri di seluruh Indonesia, pada saat khotbah membawa kesejukan, kedamaian, dan mengajak umat menguatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah," kata dia.

Ma'ruf berharap khatib tidak menyampaikan hal yang merusak indahnya perayaan hari kemenangan dengan hal-hal yang bersifat merusak, bahkan provokasi. Ia juga mengingatkan khatib tidak boleh menyampaikan khotbah yang berhubungan dengan kepentingan politik praktis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement