Jumat 15 Jun 2018 01:15 WIB

Aher Siap Lanjutkan Mimpi yang Tertunda

Setelah menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jabar, Aher siap mewujudkan mimpinya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masa jabatan Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) telah berakhir pada 13 Juni lalu. Pria yang akrab disapa Aher itu mengungkapkan, setelah menjalani masa tugas sebagai gubernur selama dua periode, kini saatnya dirinya mewujudkan cita-cita yang tertunda bersama sang istri, Netty Prastyani.

Aher mengatakan, ia bersama istrinya memiliki cita-cita ingin membuat sekolah yang bisa memberikan kesempatan ke anak cerdas tapi tak punya biaya. Namanya, sekolah curah. "Kenapa saya nyebutnya sekolah curah, karena semua kalangan bisa bersekolah termasuk yang miskin. Jenjangnya, SMP dan SMA keatas," ujar Aher, Rabu (13/6).

Menurut Aher, istrinya pun memberikan ide pada dirinya untuk membuat SMK terapan. Jadi, semua anak tak mampu yang tak bisa melanjutkan kuliah bisa mendapatkan keahlian untuk memperoleh lapangan kerja atau menjadi entrepreneur.

"Ini mimpi saya dan istri yang tertunda. Dan akan segera diwujudkan," katanya.

Ide membuat sekolah ini ada, kata dia, karena sering kali sekolah yang bagus hanya menampung siswa yang jauh-jauh. Sementara masyarakat kampung yang ada disekitar sekolah tak kebagian apa-apa.

"Kan harusnya yang paling awal sekolah bisa menampung anak-anak di sekitar sekolah dulu. Lokasi sekolahnya, bisa di Sukabumi atau Bandung. Jangan sampai ada sekolah dibuat bagus tapi yang menikmati orang luar," katanya.

Aher menegaskan, dalam membuat sekolah yang harus dirancang pertama kali adalah bisa dinikmati tetangga sekitar sekolah."Saya namakan sekolah curah karena serba ada disitu tak hanya mengkhususkan pada kalangan tertentu," katanya.

Setelah pensiun, jabatan Gubernur Jawa Barat sementara akan dipegang oleh Iwa Karniwa, yang merupakan sekretaris daerah (Sekda) Pemprov Jabar. Saat serah terima jabatan, Aher mengaku waktu 10 tahun masa kepemimpinannya mengalir begitu cepat. Akan tetapi, kata dia, dalam setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan hari ini Rabu (13/6) tugasnya sebagai Gubernur Jabar, berakhir.

"Ternyata 10 tahun sangat singkat, saya serasa kemarin baru dinasehati sama Ceu Popong (anggota DPR RI), Alhamdulillah dalam kurun waktu 10 tahun, kita bekerja dengan penuh keseriusan, sesuai kemampuan kami semua," ujar Aher.

Aher mengaku 10 tahun tak cukup untuk terus membawa Jawa Barat makin maju dan berkembang, ini membutuhkan episode kepemimpinan yang kerja keras. Ia mewakili keluarga meminta maaf jika selama memimpin terdapat banyak kesalahan, meski begitu dia mengaku hal ini bisa diperbaiki dengan kerja sama dan kebersamaan seluruh pihak.

"Saya satu paket dengan istri dan pak Wagub, meminta maaf kepada semua pihak atas kekurangan, keburukan yang terjadi, Insya Allah tidak ada manusia yang sempurna, kekurangan satu ditutupi kelebihan yang lain," ujarnya.

Sementara itu Plh Gubernur Jabar, Iwa Karniwa, mewakili jajaran Pemprov Jabar menyampaikan apresiasi pada Ahmad Heryawan dedikasi, karya dan prestasi serta dharma baktinya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. "Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya pada Pak Ahmad Heryawan dan Pak Deddy Mizwar atas pengabdiannya selama ini," katanya.

Iwa mengatakan selama perjalanan memimpin Jawa Barat dari periode 2008 hingga 2018, terdapat banyak prestasi dan kemajuan di Tanah Pasundan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement