Rabu 13 Jun 2018 01:16 WIB

Amien Dinilai Ingin Kumpulkan Dukungan untuk Ganti Presiden

Amien mengumpulkan dukungan masyarakat terhadap kekuatan oposisi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Refleksi Reformasi. Tokoh Reformasi Amien Rais memberikan paparan saat 20 Tahun Refleksi Reformasi di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Refleksi Reformasi. Tokoh Reformasi Amien Rais memberikan paparan saat 20 Tahun Refleksi Reformasi di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun memandang, pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang ingin maju menjadi capres 2019 ini perlu dilihat dalam sisi yang lebih luas di luar pencapresan. Menurutnya, Amien bermaksud mengumpulkan dukungan masyarakat terhadap kekuatan oposisi.

Rico mengatakan, langkah tersebut menjadi cara untuk memobilisasi dukungan masyarakat dengan mengarahkannya pada satu tujuan tertentu.

"Saya melihat bukan dari kacamata siapa berpasangan dengan siapa. Ini semacam momentum untuk memastikan orang berkerumun di satu tujuan, apa? Ganti presiden 2019," kata dia, Selasa (12/6).

Menurut Rico, persoalan terkait maju-tidaknya Amien pada kontestasi Pilpres 2019 sebetulnya bukan prioritas dan hanya menjadi urusan selanjutnya. Semakin banyak orang berkumpul dalam satu tujuan yang sama, yakni memosisikan diri sebagai oposisi, maka kekuatan untuk menantang pejawat akan makin besar.

"Jadi sebenarnya lebih kepada itu menurut saya, maju tidaknya itu urusan kedua sebetulnya," tutur dia.

Rico juga menilai, mengusung Amien untuk maju sebagai capres 2019 memang sulit. Kesulitan ini sama seperti bakal calon pejawat Joko Widodo dalam memilih cawapresnya.

"Kesulitannya sama juga dengan Pak Jokowi, kesulitan menentukan pasangan cawapresnya. Kalau kelompok oposisi kesulitan menentukan capres. Tapi yang penting dengan misalnya majunya Pak Amien menambah deretan tokoh yang ingin bertarung langsung dengan pejawat," ujar dia.

Selain itu, Rico juga mempertanyakan jika Amien ingin maju menjadi capres 2019, maka partai politik (parpol) mana yang akan mengusungnya. Menurutnya, sulit untuk memperkirakan parpol yang mau mengusung Amien menjadi capres.

"PAN jelas tidak bisa maju sendirian. Pertanyaannya, maju dengan siapa, apakah dengan Gerindra, nah bagaimana nasib PKS, bagaimana dengan PPP dan PKB. Saya belum melihat bagaimana cara pembagian interest politik di antara mereka," katanya.

Rico memaparkan, Amien secara ketokohan memang layak untuk maju sebagai calon presiden capres pada Pilpres 2019. Sebab ketokohan Amien pun masih dipandang publik saat ingin mencoblos PAN.

"Ketokohan Pak Amien ini menjadi faktor pertama orang memilih PAN. Kedua, orang memilih PAN karena menganggapnya sebagai komunitas Muhammadiyah. Dua faktor ini variabel yang selalu muncul di berbagai survei," katanya.

Lanjut Rico, jika Amien diusung partainya untuk capres, lantas bagaimana dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Karena itu, menurutnya, perlu dilihat dulu seberapa serius Amien ingin menjadi capres. "Apakah ini manuver yang serius untuk memenangkan kompetisi pengganti presiden atau hanya manuver politik saja," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement