Selasa 12 Jun 2018 15:47 WIB

Sampah di Jakarta Meningkat Selama Ramadhan

Terjadi peningkatan tonase sampah sebesar 289 ton per hari.

Rep: Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Sampah
Foto: Antara
Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan volume sampah warga di wilayah Ibu Kota sebesar empat persen selama bulan suci Ramadhan 2018. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, rata-rata tonase sampah sebelum Ramadhan, yakni Januari hingga Mei 2018, yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang mencapai 7.710 ton per hari. Selama bulan Ramadhan, terhitung mulai 1 hingga 26 Ramadhan, jumlah itu telah mencapai 7.999 ton per hari. 

Artinya, terjadi peningkatan tonase sampah sebesar 289 ton per hari atau meningkat empat persen dari bulan biasa. "Peningkatan tersebut disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat dengan meningkatnya konsumsi pada waktu berbuka puasa dan waktu sahur," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Selasa (12/6).

Beberapa jenis sampah yang dilaporkan mengalami peningkatan, yaitu sampah rumah tangga; seperti sayur-mayur, buah-buahan, plastik, serta pembungkus makanan lainnya. Walaupun demikian, kondisi itu diprediksi akan turun pada pra-Lebaran dan pasca-Lebaran (H-6 hingga H+6 Lebaran). Pasalnya, cuti bersama dan libur Lebaran telah dimulai.

"Saat itu banyak warga yang pergi mudik," tutur Isnawa.

Dia memperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7 hingga H+10 Lebaran. Setelah itu, jumlsh sampah kembali ke rata-rata timbunan normal. Peningkatan tonase itu disebabkan sebagian besar warga Jakarta telah kembali dari kampung halamannya masing-masing.

"Kemudian, tukang gerobak yang sempat mudik juga sudah kembali bertugas sehingga tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah rumah tangga mulai dikirim ke tempat penampungan sementara (TPS)," ungkap Isnawa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement