Selasa 12 Jun 2018 15:23 WIB

Mobil Jenderal TNI Dilempari Batu di Tol Jagorawi

Pengawasan akan dilakukan di tempat-tempat yang rawan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto tinjau lokasi pelemparan batu oleh orang tak dikenal dari atas jembatan penyebrangan di Pondokgede, Bekasi yang menewaskan satu pengendara yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, Jumat (7/6).
Foto: Republika/Fergi Nadira
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto tinjau lokasi pelemparan batu oleh orang tak dikenal dari atas jembatan penyebrangan di Pondokgede, Bekasi yang menewaskan satu pengendara yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, Jumat (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri dan TNI menyesali aksi pelemparan batu yang mengenai mobil dinas milik seorang anggota Dewan Pertahanan Nasional (Watanas) Brigjen TNI AD Syaiful di Tol Jagorawi KM 14. Insiden pelemparan ini bukan pertama kali. Beberapa hari lalu terjadi hal serupa yang memakan korban jiwa.

Kapendam Jaya Letkol Kristomei Sianturi mengungkapkan, dengan kejadian itu aparat makin gencar mengawasi seluruh jembatan penyeberangan orang (JPO) yang melintasi tol. "Sudah kita turunkan dan pantau terus perlintasan-perlintasan itu yang memungkinkan pelemparan batu. Jadi, enggak sendiri-sendiri (Polri-TNI), kita bareng-bareng, kita emang ada patroli malam bersama Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya, gabungan. Sekarang kita tingkatkan lagi sejak kasus pelemparan ini, terutama yang dilalui tol dan perlintasan itu," kata Kristomei saat dikonfirmasi, Selasa (12/6).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pengawasan dilakukan di tempat-tempat yang dikategorikan rawan kejahatan, seperti daerah sepi, ada JPO, maupun perlintasan tol yang rawan.  "Kita selalu amati. Kita saling kerja sama dan saling kontribusi. Artinya, dengan patroli bareng tadi Babinsa, Babinkamtibmas sama-sama cari tahu pelakunya itu," ujar dia.

Ia menyatakan, hingga kini belum diketahui siapa pelaku tidak bertanggung jawab itu. Namun, ia meminta kepada masyarakat untuk sama-sama membantu memberikan keamanan dan kenyamanan.

"(Anak muda pelakunya?) Sampai saat ini kita belum ya, artinya kalau tentara itu diembus ya, pengendapan titik-titik rawan siapa tahu ada pelaku langsung kita tangkap. Ya kita waspada juga. Kita juga sudah berikan pengarahan kepada masyarakat sekitar JPO," papar Kristomei.

Polri dan TNI juga akan bekerja sama dengan pemda setempat untuk bersama-sama menjaga. Sebab, ketiga institusi ini merupakan tiga pilar yang saling berkaitan.

"Kita minta kerja sama Babinsa, Babinkamtibmas, perangkat desa masyarakat mengajak pemuda-pemuda masyarakat janganlah seperti itu. Apalagi bulan suci Ramadhan ini. Kita indah cari pahala, jangan bikin dosa," kata dia.

Untuk diketahui, aksi pelemparan batu di jalan tol kembali terjadi, setelah sebelumnya, pada Selasa (5/6), dua mobil menjadi korban pelemparan batu saat melintas di tol arah Cikampek KM 63 Pondok Gede, Bekasi.

Saat mobil tepat berada di bawah JPO, tiba-tiba saja kaca bagian depan terkena lemparan batu berukuran sangat besar. Satu orang tewas dalam aksi tersebut.

Korban pelemparan batu yang menimpa petinggi TNI AD terjadi pada Senin (11/6) dini hari. Dari informasi yang didapat, pelemparan batu terjadi di Tol Jagorawi KM 14. Akibat aksi pelemparan batu itu, mobil dinas milik petinggi TNI AD tersebut pecah di bagian kaca depan.

Korban diketahui seorang anggota Watanas Brigjen TNI AD Syaiful. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, di bawah jembatan Tol Cibubur, Harjamukti, Cimanggis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement