REPUBLIKA.CO.ID,KOTA BANGUN -- Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dikenal sebagai daerah yang kaya sumber daya alam namun tidak terlihat pada kesejahteraan masyarakatnya. Hal itu diungkapkan mantan kapolda Kaltim Irjen Pol (Purn) Safaruddin.
Safaruddin prihatin dengan kondisi masyarakat desa di Kabupaten Kutai Kartanegara. “Sudah 72 tahun Indonesia merdeka masih ada wilayah di Kaltim yang belum memiliki listrik, padahal kabupaten terkaya di Indonesia,” ucap Safaruddin seperti dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Rabu (12/6).
Keprihatinan Safaruddin karena dengan sumber daya alam Kabupaten Kutai Kartanegara yang besar dan juga APBD terbesar dibanding APBD kabupaten/kota lain se-Kaltim, mestinya bisa membawa perubahan signifikan bagi pembangunan fisik maupun sumber daya manusianya. “Kutai Kartanegara dalam lima tahun ke depan harus berubah. Kami janji tidak akan melakukan korupsi,” ujar Safaruddin.
Safaruddin yang juga calon wakil gubernur Kaltim bersilaturahim dengan warga Desa Bukit Jaya di pos 22 jalan poros Kota Bangun-Tenggarong, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kabupaten Kukar. Di hadapan ratusan warga yang mayoritas bekerja sebagai petani dan pekebun, Safarudin menyampaikan salah salah satu program dasar untuk mensejaterahkan para petani, yaitu Kaltim Swasembada Pangan.
Dalam program swasembada pangan Safaruddin menjanjikan beberapa bantuan untuk para petani yang akan diberikan ketika dia dan Rusmadi terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Kaltim. Bantuan tersebut berupa pupuk bersubsidi, pembibitan, alat pertanian berupa traktor, dan mengadakan penyuluhan lapangan. "Intinya kita ingin para petani semuanya bisa maju dan sejahtera kehidupannya," kata Safaruddin.
Pada kesempatan itu, Safaruddin juga berjanji akan memberikan bantuan sapi betina kepada para petani dan pekebun untuk bisa dikembangbiakkan. "Sekarang kan sudah ada teknologi sapi betina bisa hamil dengan cara disuntik," ujarnya.