REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Padjajaran Idil Akbar mengatakan Amien Rais tidak bisa disamakan dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Hal itu, menurut dia, lantaran sejarah dan situasi politik di Malaysia berbeda dengan kondisi di Indonesia.
Ia mengatakan rakyat Malaysia masih sangat membutuhkan sosok seperti Mahathir untuk memimpin Malaysia dengan ketegasan. “Ditambah lagi, orang tahu Mahathir punya pengalaman yang panjang sebagai perdana menteri Malaysia," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/6).
Karena itu, Idil menilai upaya mengidentifikasi personal seolah-olah Amien adalah Mahathir-nya Indonesia tidak masuk akal. Sebab, peristiwa politik di Malaysia berbeda dengan Indonesia.
Perdana Menteri ke-7 Malaysia Tun Mahathir Mohamad (tengah) didamping jemaah berjalan seusai Salat Jumat di Masjid Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, bulan lalu. (Antara)
Politikus Demokrat Jensen Sitindaon juga mengutarakan hal serupa. Menurut dia, kesamaan antara keduanya hanya kesamaan dalam hal usia.
Mahathir berusia 92 tahun ketika kembali menjabat sebagai perdana menteri Malaysia, bulan lalu. Sementara Amien berusia 74 tahun pada tahun ini.
”Yang lain semuanya sangat berbeda,” kata dia.
Jensen pun menerangkan perbedaan mendasar keduanya. Mahathir pernah menduduki jabatan eksekutif, yakni perdana menteri Malaysia selama 22 tahun.
Dengan posisi tersebut, dia mengatakan, masyarakat Malaysia bisa mengukur berbagai hal yang bisa dilakukan Mahathir untuk negaranya. “Pak Amien kan tidak pernah punya jejak itu, jadi bedalah pak Amien ini dengan Mahathir," katanya.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku terinspirasi dari kemenangan Mahathir sebagai perdana menteri Malaysia pada pemilu bulan lalu. Inspirasi tersebut, yakni keinginan untuk maju pada pemilihan presiden (pilpres) tahun depan.
Hal itu disampaikan Amien di kediaman Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sabtu (9/6). "Kalau Mbah Amien Rais ini kan walaupun tua, ya, tidak apa-apa. Begitu Mahathir jadi (perdana menteri), saya jadi remaja lagi sekarang kan, ya? Jadi saya berterima kasih ke Pak Mahathir," katanya.