REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pilkada serentak, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengingatkan kepada para pemilih agar bijak dan teliti terhadap para calon yang maju dalam pilkada. KPK mengimbau agar masyarakat nemilih calon kepala daerah yang bersih dari segala tindak pidana korupsi.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengingatkan agar dalam berkampanye para kandidat calon kepala daerah juga tak perlu meninggalkan beban yang berat bagi rakyat apabila dirinya terpilih."Beban berat itu bisa datang dari janji-janji yang tidak realistis, politik uang, tidak konsisten kata dan perbuatan," kata Saut dalam pesan singkatnya, Jumat (15/6).
Menurut Saut, para pemilih harus cerdas dalam memilih. Saat akan memilih calon pun, lanjut Saut, harus berulang kali dipikirkan apakah calon yang dipilih memiliki potensi atau sudahterindikasi memiliki potensi karakter dan integritas yang tidak sejalan dengan pemberantasan korupsi.
"Memilih pemimpin itu harus dengan pikiran hati dan perbandingan yang detail satu calon dengan calon yang lain. Jangan lihat di permukaan," ucapnya.
Ia pun berharap masyarakat dapat mencari tahu kelebihan dari calon yang akan dipilihnya. Menurut Saut, pemilih dapat cerdas mendcari yang positif daripada negatifnya.
Saut menambahkan, bila ada calon kepala daerah yang bermain politik uang untuk segera dilaporkan ke pihak yang berkompeten dalam hal ini Bawaslu atau bisa langsung ke KPK.