Ahad 10 Jun 2018 20:07 WIB

Kodam Jaya Serahkan Kasus Penusukan Personelnya ke Polisi

Kapendam Jaya yakin pihak kepolisian bekerja secara profesional.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bayu Hermawan
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus pengeroyokan yang menewaskan satu anggota TNI AD ke pihak kepolisian. Kapendam Jaya yakin pihak kepolisian bekerja secara profesional menanggani kasus tersebut.

"Kita serahkan semua kepada kepolisian untuk menindaklanjuti, untuk melakukan investigasi, mencari keterlibatan siapa pelaku sebenarnya," ujar Kristomei kepada Republika.co.id, Ahad (10/6).

Selain itu, Kapedam Jaya juga mengapresiasi kepolisian yang telah berhasil menangkap delapan anggota Brimob, yang diduga terlibat dalam aksi penusukkan dua prajurit anggota TNI AD itu. "Kemarin Karopenmas sudah menyampaikan ya bahwa sudah mengamankan delapan orang tersangka. Ya sudah kita serahkan saja ke kepolisian," katanya.

Sementara itu, untuk prajurit TNI AD lainnya yang juga menjadi korban pengeroyokan dan penusukkan tersebut, masih dalam perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto. Pihaknya mengharapkan agar prajurit dapat pulih kembali.

"Kami berharapnya bisa kembali sehat dan bisa dimintai keterangan terkait peristiwa itu. Kami yakin kepolisian bekerja secara profesional. Jangan sampai mencoreng nama institusi Polri sendiri, karena sudah baik kan," kata Kristomei.

Baca juga: Kronologis Pengeroyokan Anggota TNI di Tempat Biliar

Seperti diketahui, delapan anggota Brimob Polri terlibat perkelahian dengan dua anggota TNI AD dari Kodam Jaya di tempat biliard Al Diablo, di Jalan Raya Bogor KM 30 atau di samping PT Meiwa, Cimanggis, Kota Depok, Kamis (7/6/2018) lalu, sekira pukul 04.00 WIB. Dalam peristiwa itu, satu anggota TNI AD tewas akibat luka tusukan benda tajam.

Dua anggota TNI AD yang menjadi korban pengeroyokan anggota Brimob Polri yakni Serda Darma Aji dan Serda Nikolas Kegomoi. Keduanya sempat dilarikan ke RS Tugu Ibu, Depok, tapi karena luka cukup parah saat itu juga langsung dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Namun, karena luka yang cukup parah, Serda Darma Aji akhirnya meninggal pada Jumat (8/6) siang sekitar pukul 13.15 WIB. Sedangkan Serda Nikolas Kegomoi masih menjalani perawatan insentif akibat luka tusuk di perutnya.

Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber dan saksi, perkelahian antara keduanya berlangsung karena para pelaku tersinggung ajakan untuk minum miras ditolak oleh kedua korban. Sehingga terjadilah adu mulut dan pengeroyokan hingga kedua korban mengalami luka lembam di wajah dan luka tusuk di perut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement