REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Idul Fitri 1439 Hijriyah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan masyarakat tetap tak boleh beraktivitas atau melewati Gunung Merapi. Sebab, status Gunung Merapi masih waspada, yang berarti harus steril dalam jarak tiga kilometer dari kawah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan informasi terbaru pada Ahad (10/6) pukul 09.00 WIB, Gunung Merapi masih berstatus waspada. "Radius tiga kilometer dari puncak dikosongkan dari aktivitas penduduk mencari rumput dan aktivitas pendakian. Di situ juga tidak ada jalan atau permukiman, hanya ada lereng gunung terjal," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad.
Ia menambahkan, selama tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer, masyarakat akan aman meski gunung meletus. Kendati demikian, ia tetap berharap, masyarakat yang tinggal di lereng Merapi tetap waspada dengan aktivitas gunung.
Ia mengimbau, masyarakat tidak panik dan tetap beraktivitas seperti biasa serta meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat menggunakan alat pelindung diri ketika hendak beraktivitas di luar rumah saat terjadi hujan abu.
Alat pelindung diri tersebut, dia menyebutkan, terdiri dari masker, kacamata, jaket, penutup kepala, dan alas kaki. Selain alat pelding diri, masyarakat juga harus mengikuti arahan petugas yang berada di lapangan jika terjadi situasi darurat, berhati-hati dalam berkendara, dan mengutamakan tertib lalu lintas.
"Cermati berita dan informasi yang beredar. Kenali, teliti, dan cermati informasi, termasuk sumber, waktu dan captionnya," ujar dia.
Ia juga meminta masyarakat mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui info resmi dari media sosial Twitter @BPPTKG dan @pusdalopssleman. Informasi lainnya melalui Facebook Pusdalops BPBD Kabupaten Sleman dan Instagram @pusdalopssleman.