REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan pupuk untuk sektor tanaman pangan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) saat ini, cukup untuk kebutuhan hingga dua minggu ke depan. Stok pupuk di gudang-gudang kabupaten dan kota di seluruh Jabar, saat ini, sebesar 120.102 ton atau tiga kali lipat lebih dari ketentuan minumum sebesar 46.314 ton.
Demikian diungkapkan Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero), Wijaya Laksana pada kegiatan Peresmian Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Pertanian di Kecamatan Sliyeg, Indramayu (7/6). Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.
Wijaya menyebutkan, untuk total stok pupuk bersubsidi di gudang-gudang Kabupaten Indramayu per tanggal 6 Juni 2018 khusus daerah Indramayu sebesar 5.200 ton dari ketentuan minimum sebesar 5.185 ton.
Adapun rincian stok pupuk di gudang kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut: untuk pupuk urea saat ini mencapai 2.849 Ton, NPK sebesar 652 ton, SP-36 sebesar 198 ton, ZA sebesar 774 ton dan Organik sebesar 727 ton,” kata Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana, dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Kamis (7/6).
Sedangkan untuk penyaluran pupuk di wilayah Jawa Barat hingga akhir Mei 2018, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk subsidi sebesar 475.452 Ton atau 87 persen dari alokasi yang ditentukan yaitu sebesar 544.601 Ton.
“Pupuk Indonesia berkoordinasi dengan semua anak perusahaannya, dalam menjaga dan menjamin ketersediaan pupuk di gudang-gudang di seluruh kabupaten, untuk mengikuti ketentuan di atas yang ditentukan oleh Pemerintah. Hal ini bertujuan untuk pengamanan kebutuhan pupuk bersubsidi minimal dua minggu ke depan,” tegas Wijaya Laksana.
Manager Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan menjelaskan, bahwa pihaknya memastikan stok pupuk bersubsidi terutama dalam penyalurannya dari lini 2 dan 3 bahkan 4 (distributor), aman. “Kami jamin pupuk sampai ke petani tepat waktu sebelum H-7," katanya.
Jika masyarakat mendapatkan informasi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, tegas Ade, maka masyarakat bisa menyampaian keluhan secara langsung di hotline 0800-100-800-1 atau mengirimkan pesan sms ke nomor: 0822-100-100-81.
Abdul Gani, salah satu petani dari Indramayu mengatakan, bahwa dalam mendapatkan pupuk subsidi tidaklah susah di wilayahnya. "Alhamdulillah, mudah," katanya saat berdialog langsung dengan Presiden Jokowi pada acara tersebut.