Kamis 07 Jun 2018 03:34 WIB

OTT di Jatim Berupa Beberapa Proyek Jalan dan Sekolah

Tim KPK masih berada di Jatim melakukan penelusuran lebih lanjut.

Rep: Dian Fath R/ Red: Indira Rezkisari
 Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penindakan operasi tangkap tangan di Jawa Timur. "Pertama kami konfirmasi dulu memang ada kegiatan tim penindakan di Jatim," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kamis (7/6) dini hari.

Febri mengungkapkan kegiatan penindakan di dua daerah, namun ia masih belum mau menyebutkan secara spesifik daerahnya di mana. "Tapi tim sudah disebar di dua daerah itu," terang Febri.

KPK, sambung Febri, menduga adanya transaksi proyek-proyek infrastruktur yang ada di dua daerah tersebut. "Jadi ada beberapa proyek peningkatan jalan dan juga ada salah satu proyek terkait sekolah ya, tapi nanti tentu ini akan didalami lebih lanjut. Tim masih di sana, masih di lapangan, masih bekerja jadi untuk sementara ini yang bisa disampaikan," terangnya.

Kemungkinan, sambung Febri, dari dua lokasi operasi senyap tersebut transaksi suapnya berasal dari proyek yang berbeda. "Kami duga proyek dan aspek transaksionalnya berbeda. Tapi apakah ada kaitan langsung atau tidak tentu itu tentu perlu proses pendalaman lebih lanjut," ujarnya.

Menurut Febri, tim di lapangan sudah ditugaskan secara pararel. Sehingga, tim yang dikerahkan di kedua tempat tersebut berbeda. "Nanti kami perlu dalami lebih lanjut dan juga karena tadi juga ada sejumlah pertanyaan apakah ada kepala daerah yang diamankan sejauh ini belum ada kepala daerah yang diamankan. Jadi 5 orang itu masih dengan unsur kepala Dinas PU dan juga pihak swasta," tuturnya.

Tim juga menyita uang di lokasi yang dimasukkan dalam dua kardus dengan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. "Masih dalam proses penghitungan secara pasti ya. Itu tadi estimasinya sekitar lebih dari Rp 2 miliar yang diamankan dan tim masih terus melakukan pendalaman-pendalaman informasi di lapangan," kata Febri.

Menurut informasi tim di lapangan, sambung Febri sekitar 5 orang diamankan terdiri dari kepala dinas kemudian dari pihak swasta dan juga ada pihak terkait yang ada di lokasi yang perlu dimintai keterangan. "Jadi sekarang 5 orang tersebut sedang dimintakan keterangan digali informasinya terkait dengan peristiwa yang terjadi Rabu malam," terang Febri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement