REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya telah menyarankan sebelumnya, lebih baik untuk tidak melakukan Saur On The Road (SOTR) karena khawatir disalahgunakan. Kini, kepolisian tegas melarang adanya SOTR, lantaran beberapa waktu lalu sempat terjadi dua kali tawuran di dua titik wilayah DKI Jakarta.

"Kita sudah melarang tidak ada SOTR, kalau dilakukan dan ditemukan pidana maka kita lakukan penangkapan. Kalau ditemukan pidana kita proses," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (6/6).

Larangan ini pun tegas dilakukan polisi dengan patroli oleh personel gabungan secara rutin. Jumlahnya pun juga dikerahkan dengan skala besar dengan personel gabungan dari TNI. Apalagi sejak awal, kepolisian telah menyarankan untuk tidak laksanakan SOTR.

Baca juga: SOTR Banyak Mudarat, Wagub DKI: Kami akan Ganti Jadi SITM

"Kita sudah imbau dari awal jangan dimanfaatkan untuk yang tidak baik. Kita berharap juga stakeholder yang lain juga ikut membantu terutama dari yang terkecil dulu yaitu keluarga," jelas Argo.

Menurut dia, keluarga harus menyampaikan kepada putra putrinya untuk larang lakukan SOTR, jangan sampai malah keluarga membiarkan. "Minimal ikut serta memberitahukan pada anaknya untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak diperbolehkan, itu ada pahalanya," kata Argo.

Untuk diketahui, tawuran SOTR antar dua kelompok terjadi di wilayah Jakarta Selatan, namun tawuran berhasil digagalkan polisi. Tawuran di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan ini, terjadi pada Ahad (3/6) dinihari menjelang subuh.

Selain itu, kepolisian juga berhasil menangkap dua pelaku utama tawuran di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (4/6) dinihari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika