REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan Berbuka Bersama Jakarta Bahagia Semua Kebagian Berkahnya (BBJB SKB) telah berjalan 20 hari selama Ramadhan. BBJB SKB merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) serta Dompet Dhuafa untuk berbagi keberkahan dengan seluruh masyarakat Jakarta yang membutuhkan.
Kegiatan BBJB SKB yang melibatkan berbagai elemen masyarakat ini, resmi ditutup oleh Pemprov DKI di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat, Rabu (6/6). Melalui BBJB SKB, pemprov dan ACT serta Dompet Dhuafa telah menyalurkan 166 ribu paket makanan di 111 RW yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak Rabu bulan lalu (16/5) hingga Rabu (6/6). Target dari kegiatan ini adalah wilayah-wilayah yang kumuh dan miskin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta tercatat 393.130 warga miskin di Jakarta.
Gubernur Anies Baswedan menyatakan rasa syukur dapat menghadiri buka puasa terakhir program Jakarta Bahagia tersebut. "Alhamdulillah, saya bisa hadir bersama di acara berbuka, kita serius memajukan kota dan warganya bahagia," kata Anies.
Menurut Anies, momen dan program berbuka puasa bersama warga ini perlu dilestarikan tiap tahunnya. Terutama sebagai bagian dari peran serta elemen masyarakat yang berkolaborasi dengan Pemprov DKI untuk membantu menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Jakarta.
"Bukan hanya pemerintah yang berperan, ini yang harus didorong Pemprov DKI Jakarta adalah kolaborasi warga, dan Jakarta punya potensinya. Maka dari itu, kami di Pemprov DKI Jakarta merasa program-program seperti ini perlu dilanjutkan rutin tiap tahunnya," ujar dia.
Sementara itu, Presiden ACT Ahyudin menyampaikan, program BBJB SKB yang bersinergi dengan ACT merupakan program yang direspon secara serius oleh ACT. Dengan berakhirnya program ini, ACT akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait temuan di lapangan.
Program ini diharapkan menjadi landasan kolaborasi strategis antara ACT dan Pemprov DKI Jakarta ke depannya sebagai bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan terutama wilayah DKI Jakarta.
"Kami menyerap keseriusan kolaboratif yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta, sebagai energi kebersamaan, sebagai sesama elemen peduli kemanusiaan. Pada momentum Ramadhan, kata 'kemanusiaan' yang menafasi ACT, bermakna sama dengan kata 'rakyat' yang merupakan jargon pemerintah. Ada kesamaan visi dalam melayani masyarakat," ujar Ahyudin.
Dalam implementasi BBJB SKB, terdapat 13 dapur umum yang berada di bawah tanggung jawab ACT yang tersebar di wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu. Di setiap dapur, terdapat para ibu di lingkungan sekitar yang diberdayakan. Selain itu, ACT juga memberdayakan warung-warung sekitar untuk ikut dalam melancarkan keberkahan BBJB SKB ini.
"Di semua titik yang dipegang oleh ACT, ibu-ibu di sekitar dapur umum dan warung-warung kecil diberdayakan. Sehingga berkah kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian mereka selama 20 hari Ramadhan," ujar Hani Hanifah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).
Hani menyampaikan, dalam menyukseskan kegiatan ini, terdapat sekitar 100 relawan dari MRI yang ikut terjun dalam pendistribusian paket makanan gratis. Di samping itu, beberapa perusahaan juga ikut mendonasikan makanan yang disalurkan oleh kelurahan melalui program BBJB SKB.