REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara buka bersama TNI dan Polri serta masyarakat di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/6). Dalam sambutannya, Jokowi memuji kekompakan dan sinergitas TNI dan Polri.
Jokowi mengatakan, masyarakat membutuhkan rasa aman dan ketenangan, terutama di bulan suci Ramadan. "Di saat rakyat membutuhkan perlindungan dan rasa aman terutama di bulan puasa ini kita bersyukur bahwa TNI dan Polri solid bersatu menjaga negara, rakyat, bangsa, dalam melawan terorisme," kata Jokowi.
Presiden menyinggung rentetan serangan terorisme yang terjadi di sejumlah daerah, beberapa pekan lalu. Jokowi mengatakan persatuan antara dua lembaga TNI dan Polri sangat diperlukan untuk melawan berbagai ancaman keamanan dan terorisme.
Menurut presiden, kesolidan TNI dan Polri akan menenangkan masyarakat. Sebab, kedua lembaga keamanan tersebut dapat saling berbagi sumber daya pemikiran, tenaga, dan juga keberanian untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia.
"Kita menjadi tenang semuanya kalau TNI dan Polri solid," tambahnya.
Kesolidan antara TNI dan Polri juga ditunjukkan saat Panglima TNI dan Kapolri bersama-sama memberikan sambutannya. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan acara buka puasa bersama TNI-Polri, bukan hanya untuk memaknai ibadah Ramadhan.
Acara tersebut juga untuk meningkatkan kerja sama TNI-Polri. "Buka puasa bersama TNI-Polri selain untuk lebih memaknai bulan suci Ramadhan sesungguhnya juga bertujuan meningkatkan sinergi TNI-Polri," kata Panglima.
Panglima TNI Hadi Muljanto dan Kapolri Tito Karnavian memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo sebelum memberikan sambutan pada buka bersama TNI Polri dan Presiden Joko Widodo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/6). (Republika/Wihdan)
Menurut Hadi, kerja sama TNI-Polri dibutuhkan dalam menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks. Beberapa tantangan yang dihadapi di antaranya terorisme, radikalisme, dan intoleransi.
"Kerja sama TNI-Polri sebagai bagian dari komponen bangsa diperlukan dalam menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, termasuk di antaranya intoleransi, radikalisme dan bahkan ancaman teroris," tuturnya.
Keterpaduan TNI-Polri juga dibutuhkan untuk menyukseskan Asian Games 2018 dan Pilkada Serentak. "Keterpaduan seluruh komponen bangsa menjadi sangat krusial dalam menyukseskan berbagaikegiatan penting berskala nasional dan internasional yang akan kita laksanakan pada tahun 2018 dan 2019," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, TNI dan Polri selalu bekerja sama memantau wilayah Pilkada serentak. "Kami melakukan serangkaian kegiatan Kapolri dan Panglima serta jajaran memantau kegiatan bersama di sejumlah wilayah untuk keamanan pilkada serentak sekaligus safari Ramadhan bersama. Selain unsur Polri dan TNI sendiri bersama masyarakat," ujar Tito.
Selain itu, Tito menyatakan TNI dan Polri siap mengamankan arus mudik dan antisipasi ancaman teroris. "Kemudian arus mudik dan balik serta ancaman teroris, antisipasi bencana seperti letusan Gunung. Kami siap mendukung kegiatan nasional dan internasional Asian Games akan dimulai. Kami berupaya sekuat tenaga wujudkan stabilitas politik dan keamanan untuk meringankan tugas presiden," tutur Tito.