REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil riset Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik bergeser dari H-3 ke H-6 atau Sabtu (9/6). Hal itu karena adanya penambahan cuti bersama yang menyebabkan waktu libur semakin panjang dan memicu masyarakat untuk pulang kampung lebih awal.
"Puncak arus mudik H-7 dan H-6, tadinya prediksi puncak tanggal 13 Juni, tapi karena cutinya diperpanjang, jadi geser," kata Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan Sugihardjo dalam paparannya pada "Focus Group Discussions" bertajuk "Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2018" di Jakarta, Senin (4/6).
Untuk arus balik, Sugihardjo mengatakan akan terjadi pada H+3 dan H+4 Lebaran. Hal itu dikarenakan pegawai swasta mulai masuk kerja pada 20 Juni dan PNS pada 21 Juni.
Sugihardjo menjelaskan untuk alasan pemilihan waktu mudik sendiri sebanyak 52 persen mengatakan menunggu cuti bersama. Dari hasil survei yang dilakukan, diketahui jumlah pemudik terbanyak berasal dari wilayah Jabodetabek, dengan tujuan tertinggi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta.
Sebanyak 46,7 persen pemudik lebih memilih untuk mudik menggunakan mobil pribadi dengan alasan lebih fleksibel, nyaman, serta cepat. "Kalau untuk mobil, puncaknya itu Sabtu 6,09 persen, yg menarik di sini H-1 itu tinggi sama dengan puncak, fenomena ini terbukti tahun lalu," katanya.
Dia mengatakan pemilihan angkutan pribadi terutama sepeda motor untuk mudik karena masyarakat tidak mempunyai pilihan. Hal itu akibat kurangnya sarana angkutan umum di kampung halaman.
Untuk angkutan Lebaran 2018, pemerintah meningkatkan sarana transportasi untuk mudik dari tahun sebelumnya. Untuk transportasi darat, bus mengalami peningkatan sebanyak 1,68 persen, sedangkan kereta api mengalami peningkatan sebanyak 2,3 7 persen.
Untuk kesiapan transportasi laut presentasinya pun meningkat, kapal roro meningkat sebanyak 3,5 persen, dan kapal laut sebanyak 1,17 persen. Dari sektor penerbangan, peningkatan yang dihasilkan sebanyak 0,93 persen. "Ditingkatkannya persiapan angkutan lebaran guna mengurangi pemakaian kendaraan bermotor pribadi," katanya.
Selain itu, Kementerian Perhubungan menyediakan sejumlah transportasi angkutan Lebaran secara gratis, yakni 1.130 bus dengan kuota 50.850 orang, 70 truk dengan kuota 3.150 motor, dengan tujuan 32 Kota. Selanjutnya pemerintah juga menyediakan tiga kapal penyeberangan dengan kuota 6.000 orang, dan 3.000 motor dengan tujuan tiga kota, enam Kapal laut dengan kuota 30.400 orang dan 15.200 motor dengan tujuan satu kota.
Kereta Api dengan kuota 18.096 otor dengan tujuan 32 stasiun. Total keseluruhan kuota yakni 87.250 orang dan 39.446 motor.