REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tim gabungan TNI dan Polri masih disiagakan di perbatasan pascatawuran antardesa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tim gabungan ini disiagakan di tiga perbatasan masing-masing desa yaitu Suranenggala Lor, Suranenggala Kidul dan Kertasura.
"Personel yang diterjunkan sekitar 450 orang dari berbagai unsur keamanan, untuk mengantisipasi terjadi tawuran susulan antardesa yang kemarim terjadi selama dua hari," kata Kapolresta Cirebon AKBP Roland Ronaldy di Cirebon, Ahad (3/6).
Roland mengatakan penjagaan yang dilakukan tim gabung, baik dari TNI dan Polri bertujua agar tercipta keamanan dan mencegah masyarakat bergerak ke desa yang menjadi lawannya. "Hari ini (Minggu, 3/6) kita jaga supaya tidak terjadi tawuran lagi, sampai sekarang perkembangannya massa sudah tinggal di rumah masing-masing," lanjutnya.
Dia mengimbau kepada para Kuwu (Kepala Desa), agar warganya tidak keluar rumah untuk melakukan penyerangan. Tawuran warga du Desa Suranenggala Kidul dan Kertasura bermula adanya kasus penganiayaan oleh oknum warga Desa Kertasura kepada warga Suranenggala Kidul yang mengakibatkan seorang meninggal dunia.
Mengenai proses kasus penganiayaannya, kata Roland, sudah ditindaklanjuti dan sedang diproses, serta sudah ada yang diamankan satu orang tersangka dan masih mencari empat orang lainnya. "Kita pastikan kasus penganiayaan yang menjadi masalah ini sudah ditangani dan kami juga sudah mengamankan tersangkanya berinisial J, kemudian untuk DPO ada empat orang yang sedang dicari ," katanya.